(Renungan) Berjalan dalam Genggaman Tuhan
Berjalan dalam Genggaman Tuhan
(Fenny Lim)
Kalender Liturgi Senin, 4 Maret 2024
Bacaan Pertama : 2Raj. 5:1-15a
Mazmur Tanggapan : Mzm. 42:2. 3; 43:3. 4
Bacaan Injil : Luk. 4:24-30
Dalam Injil hari ini, Yesus berkata bahwa tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Memang kedatangan Yesus Putera Allah kerap kali mengalami penolakan. Mereka mencibir ketika Yesus mengajar dan membuat karya-karya besar. Yesus menanggapi penolakan orang Nazaret dengan memberi contoh dari kisah Nabi Elia dan Nabi Elisa.
(Fenny Lim)
Dan kata-Nya lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.”
(Luk. 4:24)
Kalender Liturgi Senin, 4 Maret 2024
Bacaan Pertama : 2Raj. 5:1-15a
Mazmur Tanggapan : Mzm. 42:2. 3; 43:3. 4
Bacaan Injil : Luk. 4:24-30
Dalam Injil hari ini, Yesus berkata bahwa tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Memang kedatangan Yesus Putera Allah kerap kali mengalami penolakan. Mereka mencibir ketika Yesus mengajar dan membuat karya-karya besar. Yesus menanggapi penolakan orang Nazaret dengan memberi contoh dari kisah Nabi Elia dan Nabi Elisa.
Nabi Elia adalah seorang nabi di Kerajaan Israel, tetapi Nabi Elia tidak diutus untuk melakukan mukjizat kepada orang Israel tetapi malah kepada orang asing, seorang janda di Sarfat. Ungkapan Yesus muncul dikarenakan penolakan orang-orang sekampung atas pewartaan Injil yang Yesus berikan.
Dasar penolakan penduduk Nazaret terhadap kebaikan Yesus, karena mereka merasa lebih tahu tentang siapa Yesus. Seorang anak tukang kayu dan juga keluarga-Nya. Namun Yesus tetap setia dan berkenan merendahkan diri-Nya agar rencana Bapa-Nya dapat tergenapi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga seringkali tidak memahami kebaikan Tuhan yang ditawarkan kepada kita, karena orang yang membawa kebaikan itu, bukan yang kita harapkan. Memang sulit untuk melihat dan mengakui kebaikan dari orang yang kita kenal, karena dari segi kehidupan, kita mengetahui kekurangan orang tersebut.
Kadang kita menanggapi negatif ketika melihat orang yang dikenal, seperti teman sendiri, yang memiliki kelebihan atau lebih berprestasi. Akibat dari pikiran negatif, rasa iri dan dengki membelenggu hati, sehingga kita tidak dapat mengapresiasi atau memuji dengan tulus, selalu membentengi diri terhadap kehadirannya, bahkan mengeluarkan penilaian-penilaian buruk.
Tak jarang hal seperti ini terjadi juga di dalam sebuah pelayanan. Kita terintimidasi dengan kehadiran teman yang ingin bergabung dan melayani di komunitas. Kita takut tersaingi. Semua itu timbul karena rasa iri, dengki, yang justru tidak selaras dengan semangat pelayanan.
Semestinya kebaikan yang datang dari siapa pun, harus diterima. Meskipun orangnya kita kenal dengan baik, termasuk kekurangannya. Perbuatan baik sekecil apa pun dari seseorang adalah berkat dari Tuhan. Jangan biarkan rahmat Tuhan pergi begitu saja dikarenakan kekerdilan dan ketertutupan hati kita.
Doa:
Tuhan, ampunilah aku yang sering melukai hati-Mu. Jauhkanlah kesombongan, iri, dengki dalam hatiku. Berikanlah rahmat kebijaksanaan, kerendahan-hati agar aku dapat membuka hati dan menjadi terang bagi sesama. Bentuklah aku sesuai dengan kehendak-Mu dan pakailah aku sebagai alat-Mu. Amin.
https://satelit.gkagloria.id/wp-content/uploads/2021/09/seorang-nabi-tidak-dihargai-di-tempat-asalnya_optimized.jpg
Komentar
Posting Komentar