(Renungan) Transformasi Melalui Penyebaran Injil

Transformasi Melalui Penyebaran Injil 
(Evelyn Yovita)


"Sebab, engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kau lihat dan kau dengar.” 
(Kis. 22:15)


Kalender Liturgi, Sabtu, 25 Januari 2025
Pesta Bertobatnya St. Paulus, Rasul
Bacaan Pertama: Kis. 22:3-16
Mazmur Tanggapan: Mzm. 117:1.2
Bacaan Kedua : Kis 9:1-22
Bacaan Injil: Mrk 16:15-18


Tugas pewartaan yang diberikan Yesus kepada para murid-murid-Nya dapat terjadi dengan berbagai macam cara, baik yang secara bersama seperti yang dialami oleh kesebelas murid Yesus, maupun secara pribadi seperti yang dialami oleh Rasul Paulus.

Hari ini kita memperingati pesta pertobatan Rasul Paulus, sekaligus menutup pekan doa sedunia. Pesta pertobatan Rasul Paulus diperingati secara khusus karena pertobatannya, adalah contoh dari perubahan transformatif karena perjumpaan dengan Yesus. Bagaimana proses perjumpaan dengan Tuhan dapat mengubah siapa pun, dan perubahan itu adalah anugerah Tuhan yang perlu diwartakan.

Paulus dari seorang penganiaya pengikut Yesus menjadi penginjil yang militan. Perubahan yang sangat drastis itu terjadi karena perjumpaannya secara pribadi dengan Tuhan Yesus. Setelah buta selama tiga hari, Paulus bisa melihat kembali setelah berkata “ya” kepada Yesus melalui Baptisan oleh Ananias.

Paulus tidak hanya disembuhkan penglihatan fisiknya, melainkan juga penglihatan batinnya. Bisa melihat bahwa Yesus adalah Putera Allah. Paulus mulai menyadari betapa pentingnya pewartaan Injil hingga berkata, “Celakalah aku jika aku tidak mewartakan Injil.” 

Proses transformasi pribadi pun terjadi pada saya sewaktu mengikuti Kursus Evangelisasi Pribadi. Saya  menjadi mengerti bahwa sudah saatnya dan seharusnya menjadikan Tuhan sebagai prioritas dalam hidup. Memberitakan Injil bukanlah tugas para tertahbis saja, tapi juga adalah tugas saya, tugas kita semua. Memberitakan Injil pun tidak harus selalu berarti tentang sebuah perjalanan misi ke pedalaman untuk waktu tertentu. Namun bisa tentang misi hidup kita dan pelayanan dalam keluarga yang menjadi contoh pewartaan sesungguhnya.

Pewartaan bisa kita lakukan di segala situasi setiap hari, seperti Paulus yang dipilih Tuhan menjadi alat bagi-Nya untuk membawa keselamatan bagi banyak orang. Begitu pun kita dipilih Tuhan menjadi rasul Paulus jaman “now”, menjalankan perutusan pribadi kita. Di dalam keluarga, pasangan, anak-anak, lingkungan, komunitas, gereja, tempat kerja, di mana pun kita berada. Sudahkah kita mewartakan hidup kita seperti yang diinginkan Yesus dengan perubahan transformatif dalam hidup kita setelah kita lebih mengenal Yesus?

Doa: 
Tuhan Yesus Juru Selamatku, terima kasih atas rahmat baptisan yang kuterima.Terima kasih karena selalu menemaniku di setiap musim hidupku. Tolong berilah aku selalu kekuatan, hikmat, kepekaan, pembedaan roh sehingga aku bisa selalu mengenali-Mu dan menemukan-Mu dalam hidupku dan aku bisa mewartakan-Mu kepada semua orang yang kutemui. Semua doa ini kupanjatkan melalui Tuhan Yesus Kristus Juru selamatku, kini dan sepanjang segala masa. Amin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Upah Mengikuti Yesus

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia