(Renungan) The Sign

The Sign
(G.B Fenty L.)


Kemudian muncullah orang-orang Farisi dan mulai berdebat dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari Dia suatu tanda dari surga. Lalu mendesahlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: "Mengapa orang-orang zaman ini meminta tanda? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Kepada orang-orang ini sekali-kali tidak akan diberi tanda."
(Mrk. 8:11-12)


Kalender Liturgi Senin, 17 Februari 2025
Bacaan Pertama : Kej. 4:1-15. 25 
Mazmur Tanggapan : Mzm.  50:1. 8. 16bc-17. 20-21 
Bacaan Injil : Mrk. 8:11-13

Dalam bacaan hari ini, permintaan orang-orang Farisi akan tanda, sungguh melelahkan bagi Yesus. Ia mengeluh dalam hati dan sama sekali tidak mengacuhkan permintaan tersebut. Ia tahu bahwa tujuan mereka sebenarnya ingin mencobai-Nya, bukan tulus meminta tanda untuk mencelikkan mata hati mereka. Mereka hanya ingin membenarkan pemikiran mereka yang salah. Padahal sudah begitu banyak mukjizat atau tanda yang Yesus lakukan. Oleh karena itu, Yesus tidak mau meladeni mereka dan pergi ke seberang meninggalkan mereka.

Ketika saya mendengar lagu The Sign di kanal Youtube, dari band Ace of Base asal Swedia yang ngetop pada tahun 90’an, ada lirik menarik. “I got a new life, You would hardly recognize me, I'm so glad, I saw the sign and it opened up my eyes.” Saya pun pernah mengalami rasa kekeringan jiwa, bahkan sampai menantang Tuhan untuk memberi tanda, alias meminta the sign. Saya membuat intensi doa saat berziarah ke gua Maria di Jawa Tengah. Sejak saat itu Kerahiman Allah saya rasakan nyata dalam hidup saya, walau hidup tidak selalu berjalan mulus. Menemukan-Nya kembali rasanya seperti jatuh cinta pada pandangan pertama. Bukan karena Allah yang menghilang, namun saya yang menghilang dari radar Allah.

Bersama-Nya, kehidupan saya perlahan diubah hanya dengan memberikan tanda di hati, yakni saya adalah milik Allah. Meski sebegitu jauh mencoba meninggalkan-Nya, akan tetapi bagaikan memasang kode barcode di dahi. Saat datang kepada-Nya, barcode scanner Allah pun langsung mengenali, dan menyambut bagaikan terlahirkan kembali. Fisik tetap sama namun dengan jiwa yang baru.

Bagaimana dengan teman-teman, sudahkah the sign atau barcode dari Allah tertanam di hati anda? Semoga, sehingga kita mampu untuk berpekik bagi-Nya, Abba ya Bapa, aku milikMu!

Doa:
Ya Abba Ya Bapa, terima kasih telah menandai aku untuk selalu menjadi milik-Mu. Kiranya penuhi aku dengan Roh Kudus-Mu dan pakailah aku seturut rencana-Mu, demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Disposisi Hati

(Renungan) Api Penyucian