(Renungan) Effata! Menyambut Berkat dan Penyembuhan

Effata! Menyambut Berkat dan Penyembuhan
(Rita Clara)


Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!  Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik
(Mrk. 7:34-35)


Kalendar Liturgi Minggu, 8 September 2024
Bacaan Pertama : Yes. 35a;4-7a
Bacaan Kedua : Yak. 2:1-5
Mazmur Tanggapan : Mzm. 146:7. 8-9a. 9bc-10
Bacaan Injil : Mrk. 7:31-37


Injil hari ini menceritakan tentang seseorang yang membawa seorang penderita tuli dan gagap kepada Yesus, memohon agar Yesus meletakkan tangan di atasnya. Alih-alih melakukannya seperti yang diminta, Yesus memilih untuk menyembuhkan orang itu dengan cara yang unik. Ia memisahkan penderita itu dari kerumunan, kemudian memasukkan jari-Nya ke telinga orang tersebut, meludah dan menyentuh lidahnya. Sambil menengadah ke langit, Yesus menghembuskan napas dan berkata, "Efata!" yang berarti "Terbukalah!"

Kisah ini dimulai dengan seseorang yang membawa temannya yang tuli dan gagap kepada Yesus, berharap agar Ia memberkati temannya. Namun, Yesus tidak hanya memberkati, tetapi juga menyembuhkannya.

Sekarang, aku berada di semester ketiga kuliah pendidikan agama Katolik di sebuah universitas di Jakarta. Usiaku sudah masuk tahap pra-lansia, sementara teman-teman sekelasku masih belia. Setiap hari kami belajar dan berjuang bersama untuk menjadi pewarta iman. Banyak tantangan yang harus aku hadapi, baik dalam memahami materi kuliah maupun beradaptasi dengan teman-teman yang terbilang remaja.

Walaupun demikian, aku lalui semua tantangan ini dengan bantuan Tuhan yang memberiku berkat setiap hari. Sebagai seorang Dominikan awam, aku menambahkan doa berkat Dominikan dalam doa harianku. Kutipan doa tersebut, "Semoga Allah Roh Kudus menerangiku dan memberiku telinga untuk mendengar, mulut untuk mewartakan sabda keselamatan, … dan akhirnya membawaku ke kerajaan-Nya,", menyadarkanku bahwa seluruh indera harus digunakan untuk mewartakan sabda Allah demi keselamatan jiwa.

Doa berkat ini telah membuatku lebih mampu mendengar dan berbicara. Aku tidak hanya menerima berkat Tuhan, tetapi juga mengalami penyembuhan-Nya. Setelah setahun kuliah, aku kini dapat menikmati perjalanan studi ini. Aku mampu mengikuti perkuliahan dengan baik. Aku dimampukan mendengarkan dan memahami pergumulan teman-temanku dengan sepenuh hati. Berkat pertolongan Tuhan, aku dapat menyampaikan belas kasih-Nya kepada mereka.

Masih dua tahun lagi perjuangan studiku, tetapi aku yakin bahwa berkat Tuhan akan selalu menyertai dan membentukku sesuai dengan kehendak-Nya.

Mari membuka hati dan menerima berkat Tuhan, kita akan dibentuk oleh-Nya.

Doa :

Yesus Sang Juruselamat, kiranya berkat-Mu melimpah dalam diri dan kehidupanku, sehingga aku dimampukan untuk berproses dalam mengubah diriku. Kumohon rahmat penyembuhan-Mu agar aku dapat melaksanakan tugas perutusanku, bersama Engkau yang senantiasa menyertai langkahku.  Amin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang