(Renungan) Kebahagiaan Sejati

Kebahagiaan Sejati 
(Francisca Kurniawati) 


“Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata : Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.”
(Luk. 6:20)


Kalender Liturgi Rabu, 11 September 2024
Bacaan Pertama : 1Kor. 7:25-31
Mazmur Tanggapan : Mzm. 45:11-12. 14-15. 16-17
Bacaan Injil : Luk. 6:20-26


Saya memiliki seorang teman yang menurut saya sangat luar biasa. Dia adalah salah satu sumber inspirasi dalam hidup saya. Kalau dilihat secara lahiriah, dia orang yang biasa-biasa saja. Bukan orang dengan latar belakang pendidikan yang tinggi, pekerjaan yang mentereng apalagi orang yang terkenal. Tetapi dia memiliki banyak teman dan semua orang senang berada bersama dia, karena di mana dia berada di situ ada sukacita.

Dalam suatu kesempatan saya pernah bertanya mengapa dia begitu sukacita dan bahagia dalam keadaan ekonomi yang sulit sekali pun. Dia berkata bahwa kuncinya hanya “bersyukur” dan “dekat dengan Tuhan”. Dia mengatakan bahwa “dikasih kurang beryukur, dikasih lebih juga bersyukur”. “Kalau kita dikasih kurang tapi gak bersyukur nanti Tuhan malah gak akan kasih apa-apa”, begitu katanya. 

Setelah saya renungkan memang luar biasa kata yang satu ini, yaitu “bersyukur”. Dengan bersyukur kita bisa merasakan kasih Tuhan yang luar biasa atas hidup kita. Bersyukur juga menumbuhkan sikap empati terhadap sesama yang membuat kita merasa bahagia karena dapat membantu mereka. Dalam dunia era digital sekarang ini saya melihat banyak orang stress, depresi dan akhirnya bunuh diri karena kurang bersyukur, kurang menyadari kasih Tuhan yang begitu besar. Mengejar kebahagiaan yang sifatnya duniawi yang hanya memberikan kesenangan sesaat. 

Dalam Injil Lukas, Yesus mengatakan: …“Berbahagialah hai kamu yang miskin karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah” (Luk.6:20). Ini mengandung makna bahwa kebahagian kita tidak ditentukan oleh hal-hal duniawi saja. Kemiskinan, kelaparan, dan kesedihan hendaklah bukan menjadi penghalang bagi kita untuk bersukacita dalam Tuhan. Yesus mengajak kita untuk selalu melihat kebaikan Allah dalam setiap pergumulan hidup kita. 
Hanya dengan bersandar dan mengandalkan kekuatan Allah saja maka kita bisa sungguh-sungguh memperoleh kebahagiaan sejati. 

Apakah Anda ingin memperoleh kebahagiaan sejati itu? Serahkan seluruh hidup Anda untuk dipimpin oleh Roh Kudus, maka Anda akan merasakan kebahagiaan sejati yang tidak akan pernah bisa ditawarkan oleh dunia.


Doa :

Tuhan Yesus, ampunilah kami yang kurang menyadari kasih-Mu yang begitu besar, sehingga kami seringkali hilang arah dan tujuan hidup. Mulai sekarang, kami ingin mengarahkan hidup kami hanya kepada-Mu saja yang akan menuntun kami kepada kebahagiaan dan sukacita sejati, yaitu Engkau sendiri. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang