(Renungan) Berilah Kami Secukupnya

Berilah Kami Secukupnya 
(Eviantine Evi Susanto)


Berikanlah kami setiap hari makanan yang secukupnya 
(Luk. 11:3)


Kalender Liturgi Rabu, 9 Oktober 2024
Bacaan Pertama : Gal. 2:1-2. 7-14
Mazmur Tanggapan : Mzm. 117:1. 2
Bacaan Injil : Luk. 11:1-4

Melalui Injil Lukas hari ini, Yesus mengingatkan murid-murid-Nya untuk rajin berdoa dengan rumusan yang sederhana tetapi lengkap. “Berikanlah kami setiap hari makanan yang secukupnya,” merupakan bagian dari doa Bapa Kami yang dibacakan dalam liturgi Gereja hari ini. Ada 2 kalimat penting yang dapat diuraikan maknanya yaitu, “Berikanlah kami setiap hari“ dan “makanan yang secukupnya.”

Kalimat "berikanlah kami setiap hari" mengandung arti: kita sepenuhnya menyadari bahwa Tuhan adalah sumber segala berkat. Setiap hari kita perlu mengandalkan-Nya dan berserah kepada-Nya untuk memenuhi kebutuhan hidup ini, baik jasmani maupun rohani. Ketika kita percaya atas semua berkat yang akan diberikan-Nya, maka sepantasnya pula kita bersyukur dan berusaha  memuliakan nama-Nya. Contohnya, dengan peduli kepada sesama dan alam sekitar kita melalui pelayanan, berkomunitas dan berbagi.

Kalimat "makanan yang secukupnya" mengandung arti: Tuhan akan memberikan kepada kita makanan yang cukup, bukan hanya makanan jasmani saja; tapi bisa juga berasal dari berkat lainnya. Bila kita percaya dan peka, maka segala berkat yang Tuhan sediakan untuk kebutuhan kita setiap hari pasti akan dicukupkan. Walaupun terkadang takaran cukup yang kita inginkan tidak sama dengan takaran cukup yang Tuhan berikan untuk kebaikan umat-Nya.

Setiap bangun pagi, saya berdoa dan sangat bersyukur; karena masih mendapat kesempatan serta berkat nafas kehidupan. Pada tanggal 3-6 September 2024, saya mendapat tugas sebagai media untuk meliput kunjungan Apostolik Paus di Jakarta. Saya banyak belajar hal baru dan belajar apa artinya “cukup” sebagai ibu rumah tangga yang sudah tidak muda lagi. Belajar untuk menerima segala keterbatasan yang saya punya, tetapi bisa berusaha untuk melaksanakan tugas yang diberikan dengan sebaik mungkin. Cukup, dengan menggunakan moda transportasi Kereta Rel Listrik dan berjalan kaki, saya bisa sampai ke tempat tujuan tugas. Dari sini saya belajar membuang kemalasan, tetap mengutamakan keluarga, penghematan biaya dan tidak salah memilih jalur yang dituju. Tugas yang penuh sukacita dengan takaran kecukupan yang telah disediakan dari-Nya. 

Sudahkah kita bisa merasakan takaran kecukupan dari-Nya?


Doa :

Tuhan, bantu dan mampukan aku untuk bisa menerima segala kecukupan yang telah Engkau berikan dan sediakan dalam hidupku dan keluargaku. Terima kasih, atas segala berkat dan rahmat yang Kau berikan untukku. Semoga aku bisa melakukannya sesuai dengan kehendak-Mu dan hanya untuk menyenangkan hati-Mu.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang