(Renungan) Dengarlah

Dengarlah!
(Grace Sutanti)


Barang siapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barang siapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku. 
(Luk. 10:16)


Kalender Liturgi Jumat, 4 Oktober 2024
PW. St. Fransiskus dari Asisi
Bacaan Pertama : Ayb. 38:1. 12-21. 39:36-38
Mazmur Tanggapan : Mzm. 139:1-3. 7-10. 13-14b
Bacaan Injil : Luk. 10:13-16


Pada hari ini Gereja memperingati St. Fransiskus dari Asisi. Dia adalah seorang santo, diakon, biarawan, dan pendiri  Ordo Fransiskan. Dia juga menjadi santo pelindung binatang, lingkungan dan saudagar. Santo ini memanggil binatang dan tanaman sebagai saudara. Kisahnya yang terkenal di kota Gubbio. Seekor serigala yang menganggu ketentraman penduduk berhasil dijinakkan olehnya. Seolah santo ini berkata : “Dengarlah, saudara serigala, janganlah menyakiti siapa pun lagi!”

'Dengarlah' adalah kata yang tersirat dari Lukas 10:16. Ketika Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk mewartakan: “Dengarlah, Kerajaan Allah sudah dekat.” Namun tidak diterima dengan baik oleh penduduk kota di mana para murid datang. Karena itu Yesus  mengecam penduduk kota-kota itu : Khorazim, Betsaida dan Kapernaum.
 
'Dengarlah' menjadi sebuah kata yang  mengingatkan saya pada peristiwa masa kecil. Ibu saya selalu memperingatkan untuk berhati-hati dan tidak bermain engklek sehabis hujan. Karena lantai masih basah, sangat berbahaya untuk bermain di luar ruangan. Sebagai seorang  anak kecil, sering tidak mau mendengarkan nasihat tersebut. Saya tetap bermain di lantai basah, saya terpeleset jatuh, dan kepala saya terbentur. Karena takut dimarahi, maka saya mengganti baju dan tidur.

Beberapa waktu kemudian ketika papa dan mama pulang, mereka kaget karena saya mengerang kesakitan sewaktu tidur. Ketika bangun saya melihat setiap objek ada 2 dan akibatnya kepala saya pusing sekali. Hasil pemeriksaan dokter, saya mengalami gegar otak karena jatuh, dan bagian belakang kepala saya terbentur. Alhasil, saya harus dioperasi dan menjalani penyembuhan yang lumayan lama. Itulah hasil tidak mau mendengarkan nasihat atau peringatan dari ibu saya. 

Demikian juga Allah telah menyampaikan firman-Nya kepada kita manusia, agar kita dapat diselamatkan. Di sisi lain kita manusia sering mengabaikan dan menolak untuk mendengarkan Firman, maupun peringatan-peringatan yang disampaikan kepada kita.  Akibatnya kita jatuh ke dalam dosa.

Maka saya menyerukan: “Dengarlah firman Tuhan, renungkanlah agar dapat mengerti dan melakukan sesuai kehendakNya!”


Doa :

Allah Bapa Yang Maha Rahim, terima kasih untuk peringatan yang kau berikan kepada kami melalui firman-Mu, peristiwa ataupun kejadian yang kami alami, sebagai akibat kami tidak mau mendengarkan-Mu dengan lebih baik. Ajarilah kami agar dapat menjadi pendengar yang lebih baik dan rendah hati. Selalu setia mendengarkan Firman yang Kau sampaikan kepada kami melalui Injil-Mu. Amin. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang