(Renungan) Iman Sebuah Hubungan Pribadi

Iman Sebuah Hubungan Pribadi
(July Tikilie)


"Orang yang benar akan hidup oleh iman."
(Gal. 3:11)


Kalender Liturgi Jumat, 11 Oktober 2024
Bacaan Pertama : Gal 3:7-14
Mazmur Tanggapan: Mzm 111:1-2,3-4,5-6
Bacaan Injil : Luk 11 :15-26


Banyak orang yang mengaku sebagai pengikut Kristus, tetapi tidak tahu apa sebenarnya arti dari beriman. Bisa jadi mereka mengerti isi Kitab suci, paham tentang dogma dan hukum-hukum Gereja, tetapi mereka tidak memiliki relasi pribadi dengan Kristus yang mereka percayai. Pengetahuan tentang Kitab Suci dan hukum Gereja tidaklah menyelamatkan dan membenarkan seseorang di hadapan Tuhan. Apalah bedanya mereka dengan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat?

Banyak orang Kristen tidak pernah menjadi orang Kristen sejati, karena tidak lahir baru, yaitu menerima Yesus sebagai penyelamat pribadinya. Dengan mengatakan, "Yesus mencintai aku, Ia menyerahkan diri-Nya bagiku, dan Yesus melakukan segalanya untuk aku," seolah tidak ada orang lain di dunia ini untuk siapa Yesus telah wafat dan bangkit. Pengalaman iman yang pribadi inilah yang menjadi permulaan keselamatan.

Iman adalah sebuah relasi; percaya kepada seseorang dalam konteks hubungan pribadi, bukan pengetahuan tentang Yesus, tetapi pengenalan akan Yesus Kristus. Berelasi dalam arti memiliki hubungan pribadi dengan-Nya, mengalami kehadiran dan kemesraan intim dengan-Nya yang datang dari iman dan diperkembangkan dalam iman yang percaya penuh dan berserah.

Saya pernah mengalami sebuah peristiwa yang menakutkan di awal bulan Januari 2024. Saya mengalami kecelakaan di rumah, jatuh ke dalam lubang meteran air, padahal saat itu saya hendak tugas lektor di Misa Lansia. Saya kaget dan sangat takut dengan kondisi kaki saya, apalagi dokter mengatakan harus dioperasi. Saya berpikir bagaimana kalau saya tidak bisa berjalan lagi. Bagaimana saya harus bekerja dan banyak pikiran lainnya. Saya sangat takut.

Saat saya di ruangan menunggu untuk operasi, saya berpasrah dan terus berelasi intim dengan berdoa penuh iman. Saya percaya Tuhan Yesus akan menolong dan akan menyembuhkan saya dan Bunda Maria akan berdoa bersama saya. Saya mengimani bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan saya dan puji Tuhan akhirnya saya bisa pulih kembali.


Doa:

Allah Yang Maha Kasih, kami bersyukur atas segala anugerah yang Engkau limpahkan kepada kami. Bimbinglah agar kami senantiasa mendengarkan sapaan-sapaan-Mu lewat peristiwa-peristiwa yang kami alami setiap saat dan tambahkanlah selalu iman kami untuk semakin dekat dengan-Mu. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang