(Renungan) Ku Mau Memuji Tuhan Sepanjang Hidupku

Ku Mau Memuji Tuhan Sepanjang Hidupku
(Ignasius Hardjo S.L.)


Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama Tuhan.
Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
(Mzm. 113:3-4)


Kalender Liturgi Senin, 14 Oktober 2024
Bacaan Pertama : Gal. 4:22-24. 26-27. 31-5:1
Mazmur Tanggapan : Mzm. 113:1-2. 3-4. 5a. 6-7
Bacaan Injil : Luk. 11:29-32


Sejak awal pandemi saya dan istri tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan. Suatu hari, kami pergi melakukan cek kesehatan, dan hasil tesnya baik. Sungguh menggembirakan. Teman yang menyertai kami tes menyambutnya dengan kalimat, ”Puji Tuhan!”

Suatu kali dalam pertemuan lingkungan, ada seorang ibu mengabarkan sukacitanya tentang anaknya yang diterima masuk universitas. Penantian panjang dengan harap-harap cemas berakhir menggembirakan. Umat yang hadir di pertemuan serentak berkata, ”Puji Tuhan!”

Di lain waktu saya pernah menghadapi suatu pekerjaan yang sulit. Berhari-hari saya tidak bisa menyelesaikannya. Akhirnya ketika saya berhasil menyelesaikannya (yang saya percaya semua itu adalah karena campur tangan Tuhan), saya mengucap syukur dengan mengucapkan, ”Puji Tuhan!”

Dalam kehidupan sehari-hari, peristiwa yang berakhir baik seperti mencapai keberhasilan, sembuh dari sakit atau terhindar dari bahaya, dipercaya banyak orang karena pertolongan Tuhan. Mereka lalu menyatakan rasa syukurnya dengan melambungkan puji-pujian kepada Tuhan.

Mazmur hari ini mengajak kita untuk memuji Tuhan di segala waktu dan di segala tempat, ”Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari, terpujilah nama Tuhan“. Saya percaya orang memuji nama Tuhan, karena mampu mengenali perbuatan-Nya. Pujian akan keluar dari mulut orang yang mempunyai kedekatan dengan Tuhan, yang percaya bahwa Ia mampu melakukan pekerjaan ajaib. Saya juga percaya dengan sering melambungkan pujian kepada Tuhan, nama Tuhan akan semakin dimuliakan; sekaligus mengajak orang lain untuk menyadari dan merenungkan kebaikan Tuhan atas umat-Nya.

Sesuai bacaan Mazmur hari ini, marilah kita belajar peka terhadap kejadian sehari-hari; baik yang kita alami sendiri maupun yang dialami orang lain. Kepekaan akan memampukan kita melihat kebesaran Tuhan di segala kondisi. Dengan demikian kita selalu mengumandangkan pujian bagi Tuhan di tempat yang maha tinggi.


Doa:

Allah Yang Maha Rahim, puji dan hormat atas segala pertolongan-Mu kepadaku. Hanya pujian yang bisa kulambungkan ke hadirat-Mu, karena semua yang kupunya berasal dari-Mu. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang