(Renungan) Mengikuti Yesus

Mengikuti Yesus
(Alexandra Suliana Nur)


Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat
 (Mrk. 10: 29-30a)


Kalender Liturgi Minggu, 13 Oktober 2024
Bacaan Pertama : Keb. 7: 7-11
Mazmur Tanggapan : Mzm. 90:12-13. 14-15. 16-17
Bacaan Kedua : Ibr. 4:12-13
Bacaan Injil : Mrk. 10:17-30


Suatu hal yang jarang dipikirkan oleh umat Katolik adalah apa yang diinginkan Yesus terhadap pengikut-Nya. Yesus memberi pengikut-Nya kebebasan memilih, mau sampai tingkat keimanan yang mana untuk memperoleh hidup yang kekal. Dalam homilinya, Romo Hani Rudi mengatakan; dalam kursus ada tingkat dasar, menengah dan lanjut; demikian pula dengan tingkat keimanan seseorang. 

Bagi yang tingkat dasar: pergi ke gereja, berdoa, baca Alkitab dengan baik, serta melaksanakan 10 Perintah Allah. Di antaranya tidak mengucapkan saksi dusta, tidak mengurangi hak orang, menghormati ayah dan ibu.

Pada tingkat menengah, jika seorang melakukan apa yang dikehendaki Yesus, yaitu dapat melihat-Nya dalam diri sesama yang menderita dan membutuhkan pertolongan. Sehingga mampu mengasihi dan menolong sesama seperti untuk Yesus sendiri. 

Sedangkan pada tingkat lanjut, seperti perkataan Yesus pada orang yang datang kepada-Nya dalam bacaan Injil hari ini, yaitu pergi menjual serta memberikan seluruh miliknya kepada orang miskin, lalu mengikuti-Nya. Banyak orang yang takut kehilangan hartanya sehingga tidak berani mengikuti Yesus. Yang dimaksudkan Yesus adalah melepaskan keterikatan dan keinginan tidak teratur terhadap hal-hal yang bersifat duniawi, yang dapat menghambat kita untuk mengikuti Yesus. Kelepasan bukan berarti tidak boleh memiliki apa-apa, melainkan hati dan kehendaknya yang tidak terikat.

Yesus berkata bahwa setiap orang yang meninggalkan segalanya demi mengikut Dia, pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat. Ayub yang kehilangan segalanya dipulihkan kembali lebih dari sebelumnya. Mungkin kita tidak sampai menerima seperti Ayub. Akan tetapi, dengan setia mengikut Yesus, kita memperoleh harapan, kekuatan, damai sejahtera, dan sukacita; serta kelak akan menerima hidup yang kekal bersama-Nya.

Tingkat keimanan mana yang akan kita pilih dalam mengikut Yesus? Apakah Yesus menghendaki umat-Nya mencapai tingkat tertentu dalam mengikuti-Nya? Yesus tidak menetapkan harus sampai di mana, semua tergantung pilihan kita. Ia selalu menghendaki anak-anak-Nya yang hilang dapat bertobat dan kembali kepada-Nya. Mari kita melanjutkan karya-Nya dengan mewartakan Injil melalui perkataan dan perbuatan!


Doa:

Tuhan Yesus, Engkau mengetahui kemampuan kami dalam mengikuti-Mu dan menjadi murid-Mu. Bimbinglah dan tuntunlah kami agar beroleh kehidupan kekal. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang