Postingan populer dari blog ini
(Renungan) Api Penyucian
Api Penyucian (Evelyn Yovita) Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. (2 Mak. 12 : 44) Kalender Liturgi Kamis, 2 November 2023 Pengenangan Arwah Semua Orang Beriman Bacaan Pertama : 2 Mak. 12 : 43-45 Mazmur Tanggapan : Mzm. 143 : 1-2, 5-6, 7ab, 8ab, 10 Bacaan Kedua : 1 Kor 15 : 20-24a, 25-28 Bacaan Injil : Yoh. 6 : 37-40 Aku teringat bertahun-tahun lalu di persekutuan doa, pewarta menceritakan hubungan dekat dengan ayahnya dan sekarang hanya bisa mengenang dalam doa karena ayahnya sudah berpulang ke rumah Bapa. Tersentak aku menyadari tidak pernah mendoakan ayahku dan semua orang kukenal yang sudah berpulang ke rumah Bapa. Aku bersyukur mengalami lawatan Roh Kudus saat itu. Aku terharu oleh cara kerja Tuhan yang melalui segala cara berusaha menjangkauku. Aku mulai mencari tahu mengenai mendoakan arwah orang beriman dan mengapa kita harus mendoakan. Sejak jaman dahulu orang sudah men
(Renungan) Si Sulung yang Hilang
Si Sulung yang Hilang (Emilia Sulistyo) Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu yang gemuk, karena ia mendapatnya kembali dalam keadaan sehat. Anak sulung itu marah dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan membujuk dia. (Luk. 15:27-28) Kalender Liturgi Sabtu, 2 Maret 2024 Bacaan Pertama : Mi. 7:14-15. 18-20 Mazmur Tanggapan : Mzm. 103:1-2. 3-4. 9-10. 11-12 Bacaan Injil : Luk. 15:1-3. 11-32 Pemahamanku mengenai kisah ”anak yang hilang” terjadi melalui Emmaus Journey 2019 pada sesi 1 buku Tujuh Sabda Terakhir Kristus . Kisah ini membuka mataku tentang anak hilang yang lain. Terlebih aku menemukan si sulung ada dalam diriku. Si sulung marah kepada ayahnya karena menerima kembali adiknya yang telah memboroskan harta. Ia merasa iri, terlebih adiknya dibuatkan pesta, dikembalikan statusnya melalui pengenaan jubah, cincin dan sepatu. Marah dan iri membuat ia tidak menyadari betapa besar kasih ayahnya yang tidak pernah pudar. Seperti ucapan sang a
Komentar
Posting Komentar