(Renungan) Gereja: Batu Hidup
Gereja: Batu Hidup
(Antonius Tjahiono)
(Antonius Tjahiono)
Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini,
jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
(Yoh. 2:16)
Kalender Liturgi Sabtu, 9 November 2024
Pesta Pemberkatan Basilik Lateran
Bacaan Pertama : Yeh. 47:1-2. 8-9. 12
Mazmur Tanggapan : Mzm. 46:2-3. 5-6. 8-9
Bacaan Injil : Yoh. 2:13-22
Bacaan Pertama : Yeh. 47:1-2. 8-9. 12
Mazmur Tanggapan : Mzm. 46:2-3. 5-6. 8-9
Bacaan Injil : Yoh. 2:13-22
Tuhan Yesus marah karena Bait Allah dijadikan tempat berjualan. Mulai dari jual beli binatang untuk kurban, sampai penukaran uang. Kegiatan ini tidak saja mengotori tempat ibadah, tetapi juga dikotori oleh intrik-intrik bisnis yang culas, serakah dan untuk keuntungan diri sendiri para pedagang, dari para peziarah luar kota yang mau beribadah.
Yesus memporak-porandakan para pedagang yang mengotori Bait Suci Allah dan mengubah keheningan tempat ibadah menjadi hiruk pikuk pasar, juga menghalangi orang-orang yang akan masuk ke Bait Allah.
Sejak dulu hingga sekarang, yang kutahu Bait Allah atau gereja keadaannya bersih, suasananya nyaman dan tenang. Ketika aku masih di Sekolah Dasar di sebuah kota kecil, ada gereja Katolik sederhana. Saat itu aku belum Katolik. Aku sering diajak saudara sepupu yang beragama Katolik ke gereja itu. Setiap masuk ke dalamnya, aku merasakan suasana tenang dan nyaman. Terkadang aku tertidur karena nyamannya suasananya.
Sekarang setelah dewasa dan sudah dibaptis, aku mengerti secara spiritual bahwa Bait Allah adalah tubuh diri ini, tempat berdiam Roh Kudus; seperti yang dipertanyakan oleh Rasul Paulus: Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah Bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? (1Kor. 3:16). Jadi bila Bait Allah representasi tubuh tempat Roh Kudus, maka sudah selayaknya Tuhan Yesus marah, ketika tubuh ini kotor. Tuhan Yesus ingin aku mempunyai tubuh, pikiran dan hati yang bersih, sehingga bisa menjadi kediaman Roh Kudus.
Hari ini Gereja merayakan Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran untuk memperingati kemerdekaan dan perdamaian umat Kristen. Perayaan ini mengajak umat Katolik untuk menjaga dan memelihara kesucian gereja yang penuh berkat dan rahmat; sehingga kita ke gereja dengan penuh sukacita , tenang dan damai. Kita memahami Gereja sebagai Gereja yang dibangun bukan dari batu yang mati; tetapi dari batu yang hidup yaitu persatuan umat Kristus yang hidup. Marilah kita umat Allah menjadi batu hidup yang membangun Gereja yang bersih dan suci tempat berdiam Roh Kudus!
Doa:
Allah Bapa yang selalu hadir, aku mau membersihkan tubuh, hati dan pikiran, sehingga tubuhku layak menjadi bait Roh Kudus-Mu; tempat Kitab Suci-Mu dibacakan, dan suara jernih-Mu kudengar dalam hatiku. Aku mau menjadi batu hidup bagian dari Gereja-Mu yang kudus. Amin.
Komentar
Posting Komentar