(Renungan) Kemuliaan bagi Tuhan Karena Perbuatan-Nya Ajaib

Kemuliaan bagi Tuhan Karena Perbuatan-Nya yang Ajaib 
(Wellyani Maria)  


Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, 
percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! 
Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, 
biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan.
(Mzm. 105:2-3)


Kalender Liturgi Kamis, 7 November 2024
Bacaan Pertama : Fil. 3:3-8a
Mazmur Tanggapan : Mzm. 105:2-3. 4-5. 6-7
Bacaan Injil : Luk. 15:1-10


Ada saatnya kita dihadapkan pada situasi dan kondisi tidak berdaya, tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mengikuti alur cerita sang sutradara, yaitu Allah Sang Pencipta kehidupan. Saat masih anak-anak kita menghadapi situasi tegang menghadapi ujian. Ketika dewasa dan bekerja, kita dikejar target dan tuntutan pimpinan. Ketika mulai masuk lansia, ada vonis dokter yang kadang membuat kita berpacu dengan waktu. Saat di ruang tunggu operasi, kita hanya dapat menghitung waktu sambil berharap kesembuhan Ilahi.

Situasi pandemi yang mencekam saat itu memaksa saya untuk datang ke Semarang; menghantar dan mendampingi mama untuk menjalani operasi usus, sesuai arahan dan saran dokter. Keputusan yang sangat sulit untuk diterima, tapi ini pilihan terbaik yang harus dijalankan. Pukul 07.00 pagi kami sudah bersiap menyusuri lorong panjang selasar rumah sakit menuju ruang bedah sentral RS. Karyadi, Semarang. Dengan penuh harap, kami anak-anak menunggu proses operasi berlangsung.

Siang kira-kira pukul 12.30, saya berlari kecil menghampiri dokter anestesi. Ia menyatakan bahwa operasi telah selesai dan tinggal menunggu pasien dalam ruang pemulihan. Kami lega mendengar kabar baik yang disampaikan dokter. Namun setelah melewati sore, mama belum juga keluar dari ruang operasi. Ada perasaan cemas dan aneh, mengapa begitu lama proses ini berjalan. Kami merasa sudah lama menunggu; sampai 3 kali kami menanyakan kepada perawat, dan menawarkan jika perlu pasien masuk ke ruang ICU, agar dapat dipantau lebih intensif. 

Keesokan harinya saat dokter bedah visit, ia bercerita bahwa kemarin ia pun kelelahan karena proses operasi dan pemulihan kesadaran yang begitu panjang. Kami baru tersadar dan diingatkan, bahwa Tuhan sendiri sudah melakukan perbuatan yang ajaib dan besar melalui proses operasi dari tangan para dokter, dan proses kesadaran yang sempurna.
 
Mazmur hari ini mengajak kita bersyukur dan bermazmur, karena kasih dan peyelenggaraan-Nya yang ajaib. Mempercayakan dan menaruh pengharapan kepada Allah dalam keheningan sangatlah diperlukan. Menimba kekuatan baru untuk memulihan pengharapan akan kebaikan-Nya. Muliakanlah nama-Nya.

Doa:
Allah Bapa Yang Maha Baik, harta rahmat-Mu yang tak pernah habis. Kami bersyukur karena perbuatan tangan-Mu yang ajaib. Kebaikan dan kemurahan-Mu menjaga dan memelihara kami dengan sangat baik dan sempurna. Megahlah nama-Mu yang kudus, yang kami puji kini dan sepanjang segala masa. Amin. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Si Sulung yang Hilang

(Renungan) Libatkanlah Allah