(Renungan) Relasi Menjadikan Kasih itu Abadi
Relasi Menjadikan Kasih itu Abadi
(Susan Tjia)
Kalender Liturgi Sabtu, 2 November 2024
Pengenangan Arwah Semua Orang Beriman
Bacaan Pertama : 2Mak. 12:43-46
Mazmur Tanggapan : Mzm. 143:1-2. 5-6. 7ab. 8ab. 10
Bacaan Kedua : 1Kor. 15:20-24a. 25-28
Bacaan Injil : Yoh. 6:37-40
Hari ini Gereja Katolik secara universal merayakan peringatan untuk mengenang dan mendoakan arwah semua orang beriman. Kepergian orang tua, anak, saudara dan para sahabat kita, telah meninggalkan kesedihan dan duka yang mendalam. Perayaan ini mengajak kita untuk tetap menjaga relasi dengan mereka yang telah meninggal dunia melalui doa-doa kita, agar jiwa mereka beristirahat dengan tenang dan damai di surga.
Mengapa kita perlu mendoakan mereka secara khusus? 1Kor. 15:22-23 menegaskan bahwa semua orang akan dibangkitkan menurut urutannya, yaitu Kristus sebagai buah sulung; dan berikutnya mereka yang menjadi milik-Nya, yaitu mereka yang menerima panggilan Tuhan, percaya kepada Yesus, setia kepada-Nya, dan dipilih oleh-Nya. Mereka adalah ranting yang bersatu dengan pokok anggur yang berbuah.
Tanggal 31 Desember 2011, Ibu yang sangat saya sayangi meninggal dunia. Saya ingat sekali seluruh rangkaian acara mulai dari beliau menutup mata sampai dengan dimakamkan. Momen yang paling membuat saya terpukul adalah saat peti mati akan ditutup. Di situ barulah tangisan saya tidak dapat tertahankan lagi, karena saat itu saya menyadari akan berpisah untuk selama-lamanya dengan beliau. Berpisah dengan kasih sepanjang masanya dan saya kehilangan orang yang menjadi tempat saya mencurahkan kasih, suka, dan duka. Ada berjuta memori indah dan segunung penyesalan yang membuat dada saya sesak, sampai saya perlu waktu tiga tahun lamanya untuk mengikhlaskan kepergian beliau.
Untuk itu melalui perayaan ini, kita diajak untuk mengimani dan menaruh harapan yang nyata bahwa setelah kematian pasti ada kebangkitan dan kehidupan baru bagi jiwa mereka, sesuai firman-Nya: “Sebab jika kita tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati” (2 Mak. 12:44).
Jika Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh, maka ia tidak akan mengakhiri hidupnya. Pahala apa yang sudah kita lakukan dan doakan bagi mereka yang telah meninggal?
Doa:
(Susan Tjia)
“Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.”
(1Kor. 15:23)
Pengenangan Arwah Semua Orang Beriman
Bacaan Pertama : 2Mak. 12:43-46
Mazmur Tanggapan : Mzm. 143:1-2. 5-6. 7ab. 8ab. 10
Bacaan Kedua : 1Kor. 15:20-24a. 25-28
Bacaan Injil : Yoh. 6:37-40
Hari ini Gereja Katolik secara universal merayakan peringatan untuk mengenang dan mendoakan arwah semua orang beriman. Kepergian orang tua, anak, saudara dan para sahabat kita, telah meninggalkan kesedihan dan duka yang mendalam. Perayaan ini mengajak kita untuk tetap menjaga relasi dengan mereka yang telah meninggal dunia melalui doa-doa kita, agar jiwa mereka beristirahat dengan tenang dan damai di surga.
Mengapa kita perlu mendoakan mereka secara khusus? 1Kor. 15:22-23 menegaskan bahwa semua orang akan dibangkitkan menurut urutannya, yaitu Kristus sebagai buah sulung; dan berikutnya mereka yang menjadi milik-Nya, yaitu mereka yang menerima panggilan Tuhan, percaya kepada Yesus, setia kepada-Nya, dan dipilih oleh-Nya. Mereka adalah ranting yang bersatu dengan pokok anggur yang berbuah.
Tanggal 31 Desember 2011, Ibu yang sangat saya sayangi meninggal dunia. Saya ingat sekali seluruh rangkaian acara mulai dari beliau menutup mata sampai dengan dimakamkan. Momen yang paling membuat saya terpukul adalah saat peti mati akan ditutup. Di situ barulah tangisan saya tidak dapat tertahankan lagi, karena saat itu saya menyadari akan berpisah untuk selama-lamanya dengan beliau. Berpisah dengan kasih sepanjang masanya dan saya kehilangan orang yang menjadi tempat saya mencurahkan kasih, suka, dan duka. Ada berjuta memori indah dan segunung penyesalan yang membuat dada saya sesak, sampai saya perlu waktu tiga tahun lamanya untuk mengikhlaskan kepergian beliau.
Untuk itu melalui perayaan ini, kita diajak untuk mengimani dan menaruh harapan yang nyata bahwa setelah kematian pasti ada kebangkitan dan kehidupan baru bagi jiwa mereka, sesuai firman-Nya: “Sebab jika kita tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati” (2 Mak. 12:44).
Jika Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh, maka ia tidak akan mengakhiri hidupnya. Pahala apa yang sudah kita lakukan dan doakan bagi mereka yang telah meninggal?
Doa:
Allah Bapa di surga, melalui perayaan ini kami mengenang dan mendoakan arwah semua orang yang kami kasihi, yang telah Engkau panggil pulang. Harapan kami, melalui kebangkitan dan kehidupan yang baru, semoga Engkau juga mengingat perbuatan baik mereka dan semua telah diampuni dosa-dosanya. Berikanlah mereka istirahat yang tenang dan damai di surga mulia. Bagi kami yang masih ada di dunia, semoga selalu diberikan kekuatan dan sukacita. Amin.
Komentar
Posting Komentar