(Renungan) Tuhan Mengundangmu

Tuhan Mengundangmu
(Yohanna Fransisca Tjen Nonie)


"Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap." 
(Luk. 14:17b)


Kalender Liturgi Selasa, 5 November 2024
Bacaan Pertama : Flp. 2:5-11
Mazmur Tanggapan : Mzm. 22:26b-27. 28-30a. 31-32
Bacaan Injil : Luk. 14:15-24


Saya mengenal seorang wanita, istri dari seorang pengusaha sukses. Ia adalah seorang nyonya besar yang hidup dalam kelimpahan kekayaan; dengan seorang suami yang penyayang dan sangat mencintai keluarganya. Rumah tangga mereka harusnya harmonis dan sejahtera. Namun dalam kenyataannya, kehidupan rumah tangga mereka penuh dengan pertengkaran dan tidak ada kedamaian. Hal ini terjadi karena sang nyonya sering keluar setiap hari hanya untuk bersenang-senang dan berjudi.

Ketika membaca perikop bacaan hari ini, saya teringat akan wanita tersebut. Bagaimana ia tampaknya menolak dan tidak menghargai segala berkat Tuhan yang diberikan kepadanya. Di mata saya, semua itu terasa sia-sia dan mubazir. Bagaikan sebuah mutiara yang berharga, namun dibuang di kandang babi, yang berakibat diinjak-injak dan menjadi kotor.

Demikian juga halnya dengan bacaan hari ini, Tuhan mengundang banyak orang dan golongan untuk datang dan menerima berkat-Nya dalam perjamuan besar. Namun banyak yang menolak undangan tersebut dengan berbagai alasan. Ada yang berkata bahwa mereka harus mengurus ladang yang baru dibeli; ada yang sibuk mengurus ternaknya; dan ada yang memilih bersenang-senang dengan pasangannya. 

Mereka lebih memilih kesenangan duniawi, dan menolak undangan dari Allah. Akibatnya, Tuhan murka dan kemudian mengundang orang-orang lain, seperti: orang buta, orang cacat dan orang miskin, yang pasti tidak akan menolak undangan tersebut; karena mereka sadar bahwa Tuhan membagi berkat-Nya. 

Tuhan memanggil kita, tetapi apakah kita akan menolak-Nya? Tuhan berkata: "Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap" (Luk. 14:17b). Semua sudah siap, perjamuan besar Tuhan akan tetap dilaksanakan, meskipun kita tidak hadir. Berbahagialah mereka yang menerima undangan-Nya dan menikmati jamuan Tuhan, serta menerima berkat yang melimpah; bagaikan mutiara berharga yang diberikan Tuhan untuk kita.

Adakah kita menghargai undangan-Nya serta hadir dalam perjamuan-Nya?

Doa:
Allah Bapa Yang Maha Kasih, Engkau mengundang setiap orang dalam perjamuan-Mu, walau sedikit yang menerima. Semoga saya termasuk orang yang sedikit itu, dan sangat bersyukur atas semua kemurahan-Mu. Amin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Si Sulung yang Hilang

(Renungan) Libatkanlah Allah