(Renungan) Apa Jawabnya ketika Dia Bertanya, '"Apa yang Kamu Cari?"
Apa Jawabnya ketika Dia Bertanya, “Apa yang Kamu Cari?”
(Dewi Mulyati S.)
(Dewi Mulyati S.)
Namun, Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat bahwa mereka mengikuti Dia lalu berkata kepada mereka, “Apa yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya “Rabi (artinya Guru) di manakah Engkau tinggal?"
(Yoh. 1:38)
Kalender Liturgi Sabtu, 4 Januari 2025
Bacaan Pertama : 1 Yoh. 3:7-10
Mazmur Tanggapan : Mzm. 98:1. 7-8. 9
Bacaan Injil : Yoh. 1:35-42
"Cantrik" dalam budaya Jawa adalah sebutan orang yang berguru kepada begawan, yaitu orang yang sakti atau berwawasan. Cantrik menumpang hidup dan tinggal di rumah begawan untuk belajar dan menyerap ilmu dengan lebih intens, kadang sambil membantu pekerjaan sehari-hari di rumah begawan tersebut. Proses ‘nyantrik’ dipandang terhormat, karena tidak semua orang bisa menjadi murid seorang begawan. Santo Andreas pun sepertinya dahulu juga “nyantrik” kepada Yesus.
Namun ada proses yang mulia berkenaan panggilannya menjadi murid Yesus.
Yang pertama, Andreas bersedia berpindah kepada Kristus, dari Yohanes Pembaptis guru pertamanya. Kesadaran Andreas muncul karena Kristus sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Inilah alasan terkuat untuk mengikuti-Nya ketika Yesus lewat di dekatnya.
Yang kedua, Andreas memanggil Yesus dengan sebutan “Rabi”, menunjukkan hasratnya untuk belajar dari-Nya, dia merasakan dalam diri Yesus tersimpan hikmat dan pengetahuan.
Yang ketiga, Andreas serta-merta mengiyakan ketika Yesus menawarkan untuk tinggal bersama-Nya, karena Andreas merasa tercerahkan ketika bersama Yesus.
Dalam proses panggilan murid tersebut, kita juga melihat sisi kemuliaan Yesus Sang Guru. Ketika Yesus merasakan ada orang yang mengikuti-Nya, Yesus-lah yang pertama menyapa mereka dan berkata, “Apa yang kamu cari?” Pertanyaan tersebut bukan tanda kegusaran, karena pasti Yesus sudah mengetahui maksud Andreas. Yesus mengerti kegalauan, dan ketidaknyamanan Andreas dengan menanyakan tempat tinggalnya. Dengan ramah Dia langsung mengajaknya ke tempat di mana Dia tinggal, dan Yesus tidak menunda-nunda untuk mengundang Andreas tinggal bersama-Nya. Yesuslah yang berinisiatif memanggil terlebih dahulu, terutama kepada jiwa yang haus akan keselamatan seperti Andreas.
Pertanyaan Yesus kepada Andreas “Apa yang kamu cari?” tetap hidup dan relevan untuk ditanyakan kepada kita masing-masing. Pertanyaan yang menendang ketika iman sedang ‘loyo’. Tidak seperti ketika dibaptis pada masa SMA, saya merasakan menjadi cantrik Yesus yang bersemangat. Marilah kita mengambil inspirasi dari Santo Andreas, yang haus akan hikmat-Nya. Aku ingin menjadi cantrik yang haus akan hikmat Yesus!
Doa:
Terima kasih Tuhan Yesus, karena kasih-Mu, kami sudah mendapatkan warisan keselamatan lewat para murid-murid-Mu, santo dan santa yang tiada henti menginspirasi kami untuk terus membuka hukum-hukum kasih Bapa-Mu. Kami mohon penyertaan-Mu selalu dalam menjalani kehidupan ini, agar kami menjalani panggilan-Mu sesuai teladan-Mu. Amin.
Terima kasih Tuhan Yesus, karena kasih-Mu, kami sudah mendapatkan warisan keselamatan lewat para murid-murid-Mu, santo dan santa yang tiada henti menginspirasi kami untuk terus membuka hukum-hukum kasih Bapa-Mu. Kami mohon penyertaan-Mu selalu dalam menjalani kehidupan ini, agar kami menjalani panggilan-Mu sesuai teladan-Mu. Amin.
Komentar
Posting Komentar