(Renungan) Momentum Mengikuti Yesus

Momentum Mengikuti Yesus
(Antonius Tjahiono)


Lalu mereka segera meninggalkan jala mereka dan mengikuti Dia.
(Mrk 1:18)


Kalender Liturgi Senin, 13 Januari 2025
Bacaan Pertama : Ibr. 1:1-6
Mazmur Tanggapan : Mzm. 97:1. 2b. 6. 7c. 9
Bacaan Injil : Mrk. 1:14-20


Setelah Yesus dicobai di padang gurun, Yesus datang ke Galilea untuk memberitakan Injil Allah. Dalam pewartaan-Nya, Yesus mengingatkan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Orang-orang diminta-Nya untuk bertobat, percaya dan mengikuti panggilan Yesus Kristus.
Aku dibaptis ketika datang ke Jakarta untuk kuliah. Aku dibaptis tanpa melalui katekese, karena pastor yang membaptisku mengatakan bahwa aku sudah dewasa. Saat itu aku ditanya, “Apakah kamu percaya kepada Yesus Kristus?” Aku menjawab,”Ya!” Aku dibaptis hanya disaksikan oleh satu orang, yaitu kakak iparku sekaligus ibu baptisku yang mengajak dan memperkenalkan aku kepada pastor pembaptisku.

Aku merasa menjadi murid dan mengikuti-Nya diawali dengan panggilan. Sebelumnya aku mengikuti suatu kepercayaan kejawen. Aku pergi ke Jakarta selain untuk kuliah, juga untuk meninggalkan kenangan pahit di kotaku. Aku percaya Tuhan Yesuslah yang memilih dan memanggil aku melalui kakak iparku, sehingga hatiku yang gelap dan menyembah ilah lain dibuat terang dengan menyembah Yesus Kristus yang penuh kasih.

Mengikuti Yesus adalah panggilan yang kita jawab dengan “YA”. Seperti pada bacaan Injil hari ini, Yesus memanggil murid-murid yang pertama, yaitu Simon dan Andreas. Yesus menemui mereka yang sedang bekerja dan mengatakan, "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu, mereka segera meninggalkan jala mereka dan mengikuti Dia (Mrk. 1:17-18). Simon dan Andreas mengiyakan ajakan Yesus dengan meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. 

Yesus terus melakukan perjalanan-Nya sambil mengajar, menyembuhkan orang sakit dan membuat mukjizat. Yesus memilih dan memanggil murid-murid pertama-Nya yang dikenal sebagai dua belas rasul. Sekarang kita juga telah dipilih dan dipanggil menjadi murid-Nya. Panggilan Tuhan bukan hanya ketika kita mau dibaptis, melainkan setiap saat sepanjang hidup kita. Tuhan Yesus mengasihi kita, selalu hadir dekat kita dan memanggil kita untuk melakukan kehendak-Nya. Masalahnya, apakah kita mau meninggalkan pikiran, kesibukan duniawi, sehingga kita peka mendengar panggilan-Nya dan melakukan kehendak-Nya?

Doa: 
Yesus, Tuhan yang penuh kasih, aku sungguh bersyukur Engkau telah memilih dan memanggil aku menjadi murid-Mu. Semoga aku setia mendengarkan ajaran-Mu dan dengan sukacita aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Tuhan yang berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Si Sulung yang Hilang

(Renungan) Libatkanlah Allah