(Renungan) Iman adalah Harta yang Paling Berharga

Iman adalah Harta yang Paling Berharga
(Wily Wibianto)


Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikutiNya : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.” (Mat. 8:10)


Kalender Liturgi, Senin 29 November 2021
Bacaan pertama : Yes 2 : 1 – 5.
Mazmur Tanggapan : Mzm 122 : 1-2. 3-4a (4b – 5. 6-7) 8-9
Bacaan Injil : Matius 8 : 5 – 11.


Yesus menyembuhkan  hamba dari seorang perwira, dari sakit lumpuh dan penderitaannya. Penyembuhan ini berkat permohonan sang perwira yang memiliki hati berbelas kasih walaupun dia bukan orang Yahudi. Ia percaya Yesus dapat menyembuhkan hambanya. Jadi, Perwira itu memiliki iman yang hidup. Karunia Roh Kudus dipakai olehnya untuk minta bantuan kepada Yesus yang dapat menyembuhkan hambanya.

Inilah yang menarik hatiku, iman sang perwira. Iman adalah harta yang paling berharga. Maka, Yesus tidak menjawab secara langsung kepada perwira itu, ya, saya mau menyembuhkan hambamu itu. Tapi Yesus berkata : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.”  

Aku terkenang lagu tema film serial TV “Keluarga Cemara” karya Arswendo Atmowiloto. Bahwa harta yang paling berharga adalah keluarga. Kenapa bukan iman? Sebenarnya, keluarga itulah yang menjadi tempat mendidik anak-anak menjadi pribadi yang baik dan menjadi calon pemimpin. Pendidikan apa yang pertama dan terutama dari orangtua? Tidak lain adalah iman. Iman itulah yang diwariskan. Anak-anak dididik dengan teladan dan pengetahuan yang baik hal iman gereja. Di samping itu, keluarga adalah Ecclesia Domestica atau Gereja Rumah Tangga atau Gereja Kecil. Dari dalam keluargalah Evangelisasi atau Pewartaan Kabar baik dimulai oleh pasangan orang tua kepada anak-anak. Tentu, diri pribadi orang tua pun harus kuat dan bagus dalam hal pendidikan imannya.

Bagaimana caranya agar Allah kembali menjadi pusat dari keluarga? Caranya sederhana Go to Basic. Yaitu, makan bersama dengan berdoa bersama terlebih dahulu; lalu misa bersama ke gereja atau ikut live stream; kemudian mengasihi satu sama lain, seperti Tuhan Yesus telah mengasihi diriku terlebih dahulu.

Jadi, iman itu adalah karunia Adikodrati yang pertama-tama dan terutama. Oleh karena itu, Iman itu menjadi harta yang paling berharga. Karena keluarga adalah tempat pendidikan iman yang awal dan terutama melalui orangtuanya, maka keluarga adalah harta yang paling berharga atau istana yang paling indah.


Doa: 

Ya Yesus, Engkau meneguhkan diriku agar ingat dan sadar, betapa berharganya imanku. Anugerah Adikodrati dari-Mu. Berilah kekuatan-Mu  agar aku rajin membaca Kitab Suci, dan belajar hal rohani agar bertambah wawasan pengetahuan imanku. Biarlah aku juga berlatih untuk merenungkan dan membuat sharing renungan tiap hari dari bacaan kalender liturgi. Biarlah aku juga terus bersharing kepada sesamaku. Ya, agar bertumbuhlah imanku menjadi iman yang hidup dan penuh pengharapan, dan cintakasih yang unggul kepada-Mu dan sesama. Terima kasih Tuhan Yesus. Amin.



man Yang Mendalam - Gereja Santo Albertus

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd49RFLlkDOJEOwSD5gKWspf-BUBC0C7cHwf_9Rnh3jvqzdYWEP3Qts-Scf7-dg1Nn7A7JWUJZIkq95VhE4xxrN5NNROvSFd0J350pChDjjowaXNyd03hr1pKJCnhOx1vFKMJ27Hjb97U/s1600/yesus.jpg


uasa Doa:”Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira”. – KUASA DOA

http://www.kuasadoa.com/wp-content/uploads/2013/12/yesus-menyembuhkan-hamba-perwira.jpg



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang