(Renungan) Aku Dicintai Aku Diberkati

Aku Dicintai Aku Diberkati
(Pauline)



Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus
(Lukas 1:41)



Kalender Liturgi Minggu, 19 Desember 2021
Bacaan pertama        : Mikha .5:1-4a;
Mazmur tanggapan    : 80:2ac.3b-15-16.18-19;
Bacaan Kedua           : Ibr. 10:5-10; Luk.1:39-45
Bacaan Injil                : Lukas 1 : 39 - 45 


Tema Adven tahun 2021 “Aku Dicintai Aku Diberkati” menjadi refleksi buat saya dan keluarga. Saya melihat bagaimana Elizabeth sungguh dipenuhi oleh Roh Kudus ketika menyambut kedatangan Buah Rahim Maria. Sangat terlihat bagaimana Tuhan mencintai Maria dan Elizabeth dengan mempertemukan mereka untuk saling menguatkan dalam menjalankan tugas perutusan mereka sebagai ibu dari putra-putra yang luar biasa. 

Demikian juga dengan saya  dan keluarga dalam mempersiapkan diri untuk menyambut Tuhan Yesus di Hari Natal. Persiapan kali ini menjadi permenungan dengan memahami bagaimana Tuhan mencintai keluarga saya yang selalu penuh berkat Tuhan. Saya diajak semakin menyadari dan merasakan pengalaman dicintai Tuhan. Melalui bacaan dalam Injil Lukas jelas tergambar bagaimana Elisabet dan anak yang di dalam rahimnya tampaknya sangat bahagia dikunjungi Maria. Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, Lukas 1:42  “Lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu”

Cinta Tuhan sungguh nyata dalam hidup keluarga saya, setiap hari banyak berkat dan perlindungan yang keluarga kami rasakan, karenanya saya menjadi tergerak dan yakin hal tersebut karena kerja Roh Kudus. Saya tergerak untuk berjuang  menjadi berkat dengan melayani keluarga dan orang-orang terdekat saya, misalnya dengan menjadi panitia Perayaan Natal Anak di gereja. Hal itu membuat kebahagiaan tersendiri buat saya. Segala hal yang ditugaskan ketua panitia terkait persiapan perayaan Natal, saya berusaha lakukan yang terbaik. Saya berharap pelayanan ini membuat saya semakin siap menerima cinta Tuhan dan menghadirkan Tuhan untuk anak-anak dalam misa Natal dan menjadi berkat untuk anak-anak yang hadir. Walaupun sejujurnya tidak mudah melayani anak-anak dan lelah menghampiri namun dengan melihat ekspresi anak-anak mengikuti perarakan patung bayi Yesus dibawa ke palungan bahkan saat mengikuti perayaan misa natal dari awal hingga akhir membuat saya sangat terharu. Anak-anak rela datang lebih awal dan mau duduk berpisah dengan orangtuanya untuk mengikuti misa Natal. Rasa lelah menjadi hilang karena Tuhan sungguh hadir memeluk anak-anak itu.


Doa :

Ya Tuhan, bantulah saya untuk menjadi berkat buat keluarga dan orang-orang yang saya jumpai. Semoga saya dapat berbuat baik dan selalu mencintaiMu melalui perkataan dan perbuatan. Amin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang