(Renungan) Tuhanlah Alasanku Bergembira dan Berbahagia

Tuhanlah Alasanku Bergembira dan Berbahagia
(Rita Clara)



“Tuhan telah memberikan kepadaku apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada Tuhan." 
(1 Sam1:27-28)



Kalender Liturgi Rabu, 22 Desember 2021
Bacaan pertama     : 1Sam 1 : 24-28
Mazmur tanggapan : 1Sam 2: 1.4-5. 6-7.8abcd
Bacaan Injil             : Luk 1:46-56 


Ungkapan syukur yang disampaikan oleh Hana, ibu Samuel dan menyerahkan Samuel kepada Tuhan mengingatkanku akan apa yang telah Tuhan berikan kepadaku di saat aku memohon keturunan. Aku meminta mukjizat dari Tuhan agar aku dapat merasakan kebahagiaan seorang ibu.  Sudah 7 tahun aku menanti saat bahagia itu datang walau aku tahu sangat kecil kemungkinannya karena aku sudah didiagnosis tidak bisa memiliki keturunan.

Bukan saja Tuhan mengabulkan permohonanku. Tuhan memberikan lebih dari yang aku minta! Aku dikaruniai anak perempuan kembar!

Bisa dibayangkan perasaan bahagia yang aku rasakan saat aku menyadari bahwa Tuhan mendengarkan dan mengabulkan permohonanku dengan berlimpah! Namun apakah perasaan bahagia yang aku rasakan mampu menggerakkanku untuk memuliakan Tuhan dan menyerahkan anak-anakku seumur hidup mereka sepenuhnya kepada Tuhan seperti yang Hana lakukan?  

Apakah yang membuatku bahagia? Terkabulnya permohonanku menjadi seorang ibu seperti keinginan yang kusampaikan kepada Tuhan?

Dalam bacaan Injil hari ini, ketika dipuji bahagia, Maria memuliakan Allah dan berkata, ‘Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.’ 

Aku menyadari bahwa yang aku syukuri dan yang membuat aku bahagia adalah bukan hanya sekarang aku seorang ibu yang memiliki anak kembar, namun jauh lebih penting dari pada itu yakni karena Yesus Juru selamatku begitu memperhatikan aku yang tidak layak ini melalui terkabulnya doaku bahkan pemeliharaanNya terhadapku sekeluarga hingga saat ini. Itu semua adalah kemurahan Tuhan yang diberikan kepadaku. Tidak ada hal yang baik dalam diriku yang membuatku layak menerima kemurahan ini. Akhirnya menjadi mudah dipahami bagaimana Hana mau menyerahkan seluruh hidup anaknya kepada Tuhan dan mengapa Maria memuliakan Tuhan di saat dipuji bahagia oleh Elisabeth saudarinya.

Beberapa hari lagi aku akan merayakan kelahiran Juruselamatku yang memberiku kehidupan. Yesus Sang pemberi kehidupan akan datang dan hadir bersamaku selamanya.  Bagaimanakah aku akan menanggapinya? Aku sangat menantikannya dengan rindu dan mengarahkan hati dan pikiranku kepadaNya karena DIA lah alasanku bergembira dan berbahagia.  


Doa :

Ya Yesus penyelamatku, dengarlah doaku yang rindu akan kehadiranMu. Datanglah dan masuklah ke dalam hatiku, dan berkaryalah sepenuhnya dalam seluruh diriku sehingga aku mampu memancarkan kasih dan sukacitaMu kepada siapa saja yang aku jumpai hari ini. Amin.
domba2domba: 3 Perkara Mengenai Seorang Wanita Bernama Hana

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang