(Renungan) Hukum Cinta Kasih

Hukum Cinta Kasih
(E. Dheny H)




Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?”Tetapi mereka itu diam saja.
 (Markus 3:4)



Kalender Liturgi Rabu, 19 Januari 2022
Bacaan pertama : 1Sam17:32-33.37.40-51
Mazmur tanggapan : Mzm 144:1.2.9-10
Bacaan Injil         : Mrk 3:1-6


Bagi orang Yahudi, ada banyak peraturan dalam kehidupan mereka. Peraturan tersebut  antara lain adalah  Hukum Taurat. Tujuannya  adalah untuk mewujudkan kebaikan bersama. Salah satu aturan Hukum Taurat adalah mereka tidak boleh melakukan pekerjaan pada hari Sabat termasuk tindakan menyembuhkan.

Dalam bacaan  Injil hari ini kita melihat bagaimana orang-orang Farisi mempergunakan Hukum Taurat untuk menjebak dan menunggu kesempatan yang tepat untuk menyalahkan dan membunuh YESUS. Mereka mendengar bahwa Yesus beberapa kali menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat.

Hukum Taurat itu baik, namun ketika manusia dihadapkan pada dua pilihan : mengikuti Hukum Taurat atau Hukum Cinta Kasih?  “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?”(Markus 3:4). Yesus dengan tegas memberi contoh dengan menyembuhkan orang yang  mati sebelah tangannya atau stroke istilah sekarang. Artinya Yesus memberi jawaban dengan perbuatan-Nya, bahwa yang dipilih seharusnya adalah Hukum Cinta Kasih. Yesus mengajarkan satu hal yang lebih penting yaitu Hukum Cinta Kasih. 

Saya juga pernah mengalami dikritik oleh sesama umat waktu saya menolong seseorang (kebetulan yang ditolong berbeda keyakinan dengan saya). Dari sana saya belajar bahwa :
Dalam mengerjakan pekerjaan sebaik apapun pasti ada saja yang mengkritik pekerjaan kita.
Berbuat baik adalah kewajiban kita yang percaya dan sudah mengalami Cinta Kasih Tuhan.
Kita tidak cukup hanya rajin ke gereja atau rajin berdoa tetapi harus rajin pula membantu sesama (siapapun) yang membutuhkan pertolongan.


Doa :

Ya Tuhan Allah, bimbinglah aku agar berani bertindak untuk menolong siapapun sehingga menjadi saluran berkat Tuhan bagi sesama. Amin.

Renungan harian 18 Januari 2012-Berbuat baik dan menyelamatkan jiwa  melebihi mengikuti aturan hari Sabat. | Blog Gereja Santo Yakobus Paroki  Kelapa Gading

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang