(Renungan) Tidak Seorangpun Dapat Memasuki Rumah Seorang yang Kuat

Tidak Seorangpun Dapat Memasuki Rumah Seorang yang Kuat 
(Veronika Trimardhany)



Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk 
merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya lebih dahulu orang kuat ini. 
Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu.
(Mrk 3: 27)



Kalender Liturgi Senin, 24 Januari 2022
PW St Fransiskus dari Sales, Uskup dan Pujangga Gereja
Bacaan pertama      : 2 Sam 5:1-7,10
Mazmur tanggapan : Mzm 89: 20-22,25,26
Bacaan Injil              : Mrk 3: 22-30


Ada satu ajaran orang tua saya dan sayapun mengajarkannya kepada anak-anak saya, yaitu sebelum melakukan kegiatan apapun harus menyerahkan segalanya pada Tuhan Yesus dan percaya akan kasih Karunia-Nya. Selain juga tentu kita tetap berusaha untuk melakukan sebaik mungkin. 

Contoh yang saya alami, ketika saya masih bekerja di sebuah kantor sebagai sekretaris. Saya selalu mohon bimbingan Tuhan dalam setiap tugas yang saya jalani dan selalu berusaha melakukan yang terbaik, maka atasan saya sangat senang atas hasil kerja saya dan saya mendapat promosi jabatan. Namun ada beberapa teman sekretaris senior merasa terusik. Bahkan salah satu dari mereka memfitnah saya. Saya digosipkan ada main dengan atasan. Awalnya banyak yang percaya, namun setelah saya tunjukkan kinerja dan kedisiplinan saya akhirnya gosip itu hilang. Namun gosip berulang berkali-kali. Saya juga digosipkan mengunakan jampi-jampi (guna-guna). Gosip itu beredar di kalangan sekretariat, sehingga ada beberapa teman sempat menjauhi saya. Tetapi saya tetap pada prinsip saya bahwa sebelum mengerjakan sesuatu saya mohon campur tangan Tuhan Yesus. Akhirnya, bukan saya yang dibenci oleh atasan dan teman-teman. Malah saya mendapat pujian. Sedangkan teman saya yang suka menggosip itu dipecat  karena korupsi uang belanja kantor dan diadukan ke pengadilan dan ditahan. Akhirnya dia minta maaf pada saya, atas perbuatan yang dilakukan selama ini terhadap saya.

Seperti disampaikan Santo Markus: “Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya lebih dahulu orang kuat ini. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu.” (Mrk. 3: 27) Artinya apa? Bahwasanya bila kita selalu teguh dan lurus mengikuti jalan Tuhan, maka Roh Tuhan yang kuat akan berada dalam diri kita. Terpaan apapun akan dapat kita atasi dan akan mendapat hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, berbagai peristiwa ini juga mengajarkan kepada anak saya untuk selalu bersandar pada Yesus junjungan kita, jangan mengandalkan kekuatan sendiri. 


Doa:

Tuhan Yesus, semoga Roh Kudus selalu mengingatkan saya dalam segala masalah untuk mengandalkan Tuhan Yesus, dan tidak mengandalkan kekuatan sendiri. Ajarilah saya untuk selalu rendah hati dan penuh kasih terhadap sesama. Amin.

KBP Yogyakarta Online - Mengajar dengan Berkuasa dan Menghardik 'roh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang