(Renungan) Yesus yang Tenar

Yesus yang Tenar
(Hiyanto Mulia)



“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.”
(Luk 4: 24)



Kalender liturgi Minggu, 30 Januari 2022, 
Bacaan Pertama : Yer 1;4-5, 17-19
Mazmur Tanggapan: Mzm 71:1-2. 3-4a. 5-6ab. 15ab. 17
Bacaan Kedua        : 1 Kor 12: 31 – 13: 13
Bacaan Injil         : Luk 4: 21- 30


Mungkin sebagian dari kita punya pikiran bahwa menjadi terkenal atau tenar itu tidaklah menyenangkan. Pertama, kehidupan pribadi kita akan menjadi perhatian banyak orang. Kedua, kita tidak akan tenang karena ketika berjalan di tempat umum akan selalu dikerumuni oleh orang banyak dan menjadi pusat perhatian, membayangkannya hal itu sepertinya akan tidak enak sekali. Ketiga, semua orang, terutama fans kita, akan merasa memiliki sehingga akan merasa berhak melakukan apapun yang mereka inginkan kepada kita. Demikian yang terjadi pada Yesus, orang Nazaret itu yang diharapkan banyak orang hanya berkarya di Nazareth saja. Dimanapun Yesus selalu dikerumui sehingga Ia harus bersembunyi untuk menyepi dan berdoa.

Dalam Injil Lukas diceritakan Yesus kembali ke kota asal-Nya, mengajar di rumah-rumah  ibadat. Yesus sangat tenar, bukan hanya di kota asalnya tapi di seluruh Israel. Mereka menyaksikan bagaimana penampilan Yesus di rumah ibadat, kita dapat membayangkan mereka bergunjing, “Dia begitu hebat, begitu tenar, bisa membuat hal-hal yang dasyat, mukjizat-mukjizat yang luar biasa. Tapi mengapa di tempat lain? Bukan di sini?” Kemudian merekapun berkata: “Bukankah Dia anak Yusuf?” Bukankah Dia anak tukang kayu? “Mengapa dia melupakan kampung-Nya? Apakah karena dia sudah tenar?” 

Nazaret adalah kota kecil, tidak seperti Yerusalem, tidak banyak peluang yang akan didapat disitu. Perdagangan hanya sedikit, demikian pula kesempatan kerja. “Jika Yesus dapat berkarya di sini, kalau Yesus membuat mukjizat di sini, Nazaret akan menjadi kota penting” Penduduk kota Nazaret akan sangat bersyukur sekiranya mereka menemukan banyak pelancong di kotanya, yang disebabkan oleh daya tarik Yesus.

Itulah sebabnya Yesus berbicara mengenai Elia dan Elisa. Mereka melakukan hal-hal yang besar tidak di wilayahnya sendiri tetapi di wilayah asing. Yesus sebenarnya mengingatkan, bahwa misinya memperkenalkan kerajaan Allah bukan hanya untuk orang-orang sekampungnya, tetapi untuk semua orang. Dengan kisah ini Lukas ingin menunjukkan bahwa Roh Allah telah hadir dalam diri Yesus. untuk membebaskan. Bukan hanya Nazaret tapi semua orang yang percaya pada-Nya.


Doa:

Tuhan ajarilah kami untuk bersyukur bersama dengan sesamaku yang sedang mengalami keberrhasilan dan jauhkanlah aku dari rasa iri dan dengki yang akan mengkerdilkan hati dan jiwaku. Amin.

Yesus ditolak di Nazaret -> Markus 6 : 1 - 6https://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2F1.bp.blogspot.com%2F-M6Z0lZMFDr4%2FVZU8EpvVjAI%2FAAAAAAAABFo%2FP06JdZc6KV0%2Fs1600%2Fnazareth.jpg&imgrefurl=http%3A%2F%2Fpendampinganimananak.blogspot.com%2F2015%2F07%2Fyesus-ditolak-di-nazaret-markus-6-1-6.html&tbnid=uQT0movzerq91M&vet=12ahUKEwjCgZmk9dT1AhWyQ3wKHSwNDxEQMygeegUIARCxAg..i&docid=juQWYYaeg2GceM&w=335&h=347&itg=1&q=yesus%20di%20nazareth&ved=2ahUKEwjCgZmk9dT1AhWyQ3wKHSwNDxEQMygeegUIARCxAg

https://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2F1.bp.blogspot.com%2F-M6Z0lZMFDr4%2FVZU8EpvVjAI%2FAAAAAAAABFo%2FP06JdZc6KV0%2Fs1600%2Fnazareth.jpg&imgrefurl=http%3A%2F%2Fpendampinganimananak.blogspot.com%2F2015%2F07%2Fyesus-ditolak-di-nazaret-markus-6-1-6.html&tbnid=uQT0movzerq91M&vet=12ahUKEwjCgZmk9dT1AhWyQ3wKHSwNDxEQMygeegUIARCxAg..i&docid=juQWYYaeg2GceM&w=335&h=347&itg=1&q=yesus%20di%20nazareth&ved=2ahUKEwjCgZmk9dT1AhWyQ3wKHSwNDxEQMygeegUIARCxAg



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang