(Renungan) Bukan Pengikut Kita

Bukan Pengikut Kita
(Yohanna Fransisca Tjen Nonie)



Lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita
(Mrk 9:38b)



Kalender Liturgi Rabu, 23 Febuari 2022
Peringatan Wajib Santo Polikarpus, Uskup dan Martir
Bacaan Pertama : Yak 4:13-17
Mazmur Tanggapan : Mzm 49:2-3, 6-7, 8-10.11
Bacaan Injil : Mrk 9:38-40


Hari ini adalah peringatan Santo Polikarpus dari Smyrna. Ia adalah seorang Uskup yang dibakar oleh tentara Romawi, tetapi tidak mati terbakar. Polikarpus akhirnya ditikam di lambungnya sampai mati,  dikarenakan ia menolak menyembah kaisar Aurelius dan dewa-dewi Romawi. Ia berteguh dalam imannya kepada Tuhan Yesus Kristus sampai akhir. Ia bukan pengikut orang-orang kebanyakan yang menyembah kaisar dan dewa-dewa Romawi.

Menjadi pengikut Kristus dapat dipandang dengan cara berbeda. Dalam Injil hari ini, Yohanes, murid kesayangan Yesus mengadu, bahwa ia melihat seseorang yang melakukan pengusiran setan dalam nama Tuhan Yesus, dan ia  mencegahnya, karena orang itu bukan pengikut mereka. Pandangan Yohanes ini menunjukkan suatu sikap yang mementingkan diri sendiri, ketidaksediaan untuk menerima orang lain, walaupun melakukan hal hal baik dalam nama Yesus, hanya karena orang itu bukan kelompok mereka. 

Yesus menjawab, "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mukjizat demi namaKu, dapat seketika itu juga mengumpat Aku"  Maksud Yesus adalah, kita sama, kita bersumber satu arah dalam kebenaran, yaitu dalam Allah sendiri meski berbeda kelompok.

Hal semacam ini sering terjadi dalam kehidupan kita, dimana merasa " berhak" mengklaim perbuatan orang lain tidak baik, mata hati tertutup, tidak dapat melihat kebenaran, karena perbedaan, keegoisan, tidak menghargai orang lain dsb. Harusnya kita menajamkan mata  hati kita, dapat melihat dan menerima  keberagaman, cara, keunikan, pelayanan orang atau kelompok lain, yang ikut mewartakan kabar keselamatan, karena tujuan kita sama, yaitu iman dan keselamatan dalam Tuhan Yesus.

Janganlah  menutup mata hati kita, dan menghindari untuk mengakui, bahwa banyak orang yang di luar kelompok kita , adalah juga umatNya. Kita bersikap saling menghargai, menghormati dan saling mengasihi, menjunjung tinggi kemuliaan nama Tuhan kita Yesus Kristus.


Doa:

Tuhan Yesus, asahlah mata hatiku, agar dapat melihat kebenaran dalam namaMu, menghargai kelompok lain, berteguh dalam iman seperti Santo Polikarpus, bertahan  sampai akhir, walau nyawa jadi taruhannya. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang