(Renungan) Lidah yang Powerful

Lidah yang Powerful
(Ignasius Hardjo Subroto Lilik)



“ Demikianlah juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara perkara yang besar”
(Yak 3:5)



Kalender Liturgi 19 Februari 2022
Bacaan pertama        : Yak 3: 1-10
Mazmur Tanggapan   : Mzm 12:2-3, 4-5, 7-8
Bacaan Injil                : Mrk 9:2-13


Pada suatu hari Thomas pulang dari sekolah membawa sepucuk surat dari sekolahnya yang ditujukan kepada ibunya. Sang ibu segera membukanya dan mendapatkan bahwa anaknya dikeluarkan dari sekolah karena bodoh, banyak pelajaran yang tertinggal, ibunya membacanya keras keras: “Putra anda adalah seorang yang jenius, sekolah ini terlalu kecil untuk menampungnya dan mempunyai guru yang cakap untuk mendidiknya. Agar anda mendidiknya sendiri.” 

Kebetulan ibunya adalah seorang guru, ia memutuskan untuk mengajari Thomas dengan caranya sendiri.  Ia yakin bahwa Thomas bukanlah anak bodoh seperti yang dikatakan oleh guru sekolah. Thomas adalah anak yang punya rasa ingin tahu yang sangatlah tinggi. Walaupun ia tidak sekolah, Thomas selalu belajar karena memang keingintahuannya akan sebuah hal sangatlah besar. Sampai akhirnya dia berhasil membuat penemuan penemuan luar biasa yang berguna bagi umat manusia.

Anak ini adalah Thomas Alva Edison, penemu bola lampu, phonograft (mesin perekam suara), serta telegraft. Mungkin kisahnya akan berbeda jika sang ibu mempunyai sikap lain Ketika menerima surat dari sekolah Thomas, dan mengucapkan kata kata yang sebaliknya misalnya marah, atau  bersedih.

Firman dari kitab Yakobus ini mengingatkan betapa berkuasanya lidah manusia. Lidah itu kecil namun bisa memberikan dampak yang luar biasa dari perkataan yang dihasilkannya. Jadi saya harus belajar untuk berusaha mengatur lidah dengan benar, karena meskipun anggota tubuh yang kecil, lidah mampu melakukan kebaikan atau kerugian yang besar. Saya diajarkan untuk merenungkan bagaimana menggunakan lidah supaya tidak mengutuk, mencela dan melakukan yang jahat, melainkan menggunakannya untuk sesuatu yang baik, melayani dan membawa kebaikan seperti yang dilakukan oleh ibu Thomas Alva Edison.

Apa yang diucapkan lidah  bergantung pada sesuatu yang dapat mengendalikannya yaitu hati. Seperti Yesus berfirman bahwa bukan yang masuk kedalam mulut yang membuat orang menjadi najis, tetapi apa yang keluar dari seseorang , yakni segala kejahatan yang keluar dari hati. (Mrk 7: 15-23) Marilah  menjaga hati dengan demikian kita juga menjaga lidah kita.


Doa : 

Allah Bapa di sorga , terima kasih atas firman-Mu yang mengingatkan saya untuk menjaga perkataan yang dihasilkan oleh lidah . Kuasailah lidah dan mulut saya sehingga tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain, melainkan menjadi berkat, dan Nama-Mu semakin dimuliakan. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang