(Renungan) Mendekatlah pada Sumber Mata Air

Mendekatlah pada Sumber Mata Air 
(Fellicia Fenny S)



“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!”
(Yer 17:7)



Kalender LIturgi, Minggu 13 Februari 2022
Bacaan Pertama     : Yer 17:5-8
Mazmur Tangggapan  : Mzm 1:1-2.3.4.6
Bacaan Kedua            : 1 Kor 15:12.16-20
Bacaan Injil        : Luk 6:17.20-26


Ayat di atas terasa sangat indah terdengar dan mudah diucapkan saat kondisi kita baik-baik saja. Tetapi bagi orang yang berada dalam keadaan sulit, menderita, dan frustasi, akan bertanya-tanya: “Pengharapan itu apa? Rasanya sudah tidak ada jalan keluar, semua terasa buntu. Bagaimana bisa mengandalkan Tuhan yang tidak kelihatan, tetangga terdekat yang kelihatan saja tidak perduli dengan keadaanku”. 

Yeremia diutus pada jaman raja-raja terakhir Yehuda, sebelum jatuh ke tangan Babel. Banyak orang menderita, karena raja yang zalim dan peperangan dengan Babel. Ada 2 tipe orang yang dijumpai Yeremia dalam menghadapi penderitaan, pertama  orang yang menjalani kesulitan hidup seolah hidup adalah terkutuk dan penuh hukuman, lalu kehilangan pengharapan dan suka cita. Atau orang yang tersadarkan untuk kembali mengandalkan Tuhan satu-satunya Allah yang berdaulat dan menjalani hidup dengan menghitung berkat setiap hari.

Ada satu masa dimana saya menjadi si “pencari kebahagiaan” di tengah penderitaan. Dengan mengandalkan kekuatan sendiri, saya mencari jawaban atas pertanyaan dalam pikiran saya yang sempit ini. Saya berkeliling dari satu kelompok meditasi ke kelompok yogis, ikut beragam retret, namun tidak menemukan jawaban yang sesungguhnya. Kebahagiaan yang didapatkan hanya “euphoria” dan semu. Mudah sekali saya mengalami musim paceklik dalam hidup saya saat itu.

Yeremia menegaskan:“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan”. Mengandalkan Tuhan artinya bersandar penuh pada Tuhan dalam setiap usaha yang dilakukan. Lalu menyerahkan hasilnya pada kehendak Tuhan karena Dia adalah sumber daya Ilahi yang tak terbatas. Jangan pernah menggantikan sumber daya Ilahi dengan sumber daya manusiawi seperti kekuatan diri sendiri dan sarana-sarana pemberi kebahagiaan semu. 

Orang yang bersandar pada Tuhan seperti pohon yang dekat dengan sumber air, sehingga selalu mendapat asupan yang cukup untuk tumbuh subur, berbuah, dan tidak pernah kering. Mereka tidak akan kehilangan pengharapan, karena akar mereka tertanam kuat dekat sumber mata air yang tidak pernah kering, sang sumber kehidupan sejati.


Doa: 

Tuhan terima kasih atas berkat-Mu setiap hari yang boleh saya terima. Biarkan saya bersandar selalu pada-Mu, sang sumber mata air sejati. Karena Engkaulah andalanku satu-satunya. Amin.

eremia 17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh  harapannya pada TUH

Komentar

  1. Satu permenungan yg jujur. Terima kasih bu Fenny

    BalasHapus
  2. Mengandalkan Tuhan perlu perjuangan dan iman. Semoga kita kuat dan tetap berusaha

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang