(Renungan) Menyatakan Isi Hati

Menyatakan Isi Hati
(Johanna Kemal) 



Nilai ladang ditampakkan oleh buah pohon yang tumbuh di situ, demikian pula bicara orang menyatakan isi hatinya 
(Sir 27:6)



Kalender Liturgi Minggu, 27 Febuari 2022
Bacaan Pertama : Sir 27:4-7  
Mazmur Tanggapan : Mzm 92:2-3.13-14.15-16
Bacaan Kedua : Kor 15:54-58
Bacaan Injil : Luk 6:39-45


Penulis kitab Putra Sirakh menggoreskan nasehat tentang nilai seseorang yang dapat dilihat ketika dia berbicara. Bicara orang menyatakan isi hatinya, kualitasnya. Namun kala seseorang tidak dapat berbicara lagi, ia dapat menyatakan isi hatinya melalui tulisan. Saat ini yang popular adalah melalui media sosial whats app, instagram, youtube dll. Berbagai tulisan dan video dapat kita temukan di sana. Ada yang berisi menebarkan ketakutan, kekhawatiran, menimbulkan kebencian, mendiskreditkan seseorang atau kelompok dll. Namun ada juga yang berisi ajakan untuk membangun semangat, harapan, berbagi, inspirasi positif dan menghargai siapapun tanpa membeda-bedakan.

Dalam salah satu bab di Buku catatan Harian Santa Faustina tertulis : Hanya satu hal yang aku minta dari-Mu, ya Yesus: jangan biarkan aku menyakiti Engkau dengan cara apa pun [BHSF no. 73a]. Kalimat ini mengungkapkan isi hati Sr. Faustina saat dia mengalami kegelapan yang demikian pekat dalam hidupnya. Kalimat ini juga memberikan gambaran betapa Sr. Faustina sangat mengasihi Tuhan Yesus dengan sepenuh hati meski dalam keadaan apapun. Apa yang ditulis Sr. Faustina menyatakan isi hatinya.

Ada seorang teman yang meski mengidap penyakit kanker yang ganas dan telah memasuki stadium akhir yang membuat kepalanya botak, suaranya parau dan tubuhnya sangat lemah tak berdaya. Namun ketika dikunjungi, dia selalu memberikan senyuman kepada siapapun yang mengunjunginya dan tidak pernah mengeluh. Apa yang ditampilkan teman ini menunjukkan isi hatinya yang berserah kepada Tuhan.

Senada dengan ini, penulis injil Lukas juga menyampaikan : Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik. Tetapi orang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hatinya yang jahat. Sebab yang diucapkan mulut meluap dari hati (Luk 6:45)

Marilah mengisi pikiran dan hati kita dengan Yesus, sumber segala kebaikan dan kebenaran agar apa yang kita ucapkan dan tuliskan adalah kebaikan dan kebenaran yang berkenan pada-Nya.


Doa :
Tuhan Yesus, tuntunlah mata kami, mulut kami, tangan kami untuk mengisi pikiran dan hati kami dengan kebenaran dan kehidupan yang berasal dari-Mu sehingga kami pun dapat membagikan isi hati yang baik dan benar kepada sesama kami. Amin.

Peringatan Fakultatif Santa Faustina - Paroki St. FRANSISKUS ASISI -  Sukasari


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang