(Renungan) Pengujian atau Pencobaan

Pengujian atau Pencobaan
(Maria Aurelia Erly)



Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia 
(Yak 1 : 12)



Kalender Liturgi Selasa, 15 Februari 2022
Bacaan Pertama : Yak 1:12-18
Mazmur Tanggapan : Mzm 94:12-13a, 14-15, 18-19
Bacaan Injil : Mrk 8 : 14 - 21


Dalam kitab Yakobus 1 : 12 dikatakan tentang kata pencobaan dan pengujian. Apakah ke 2 kata itu memiliki arti yang sama. Terdapat  perbedaan arti kata pencobaan dan pengujian bila dilihat dari sumber, sifat dan tujuannya. Sumber dari pengujian adalah Allah, sedang pencobaan sumbernya dari setan. Sifat dari pengujian adalah baik sedang  pencobaan bersifat jahat. Tujuan dari pengujian untuk meneguhkan/ menyempurnakan sedang tujuan pencobaan merusak/dosa.

Sebagai manusia yg masih menjalankan kehidupan di dunia ini tentu kita akan mengalami pencobaan dan pengujian. Kita dapat belajar dari pengalaman Ayub dalam Perjanjian Lama. Bagaimana Ayub mengalami  pencobaan yang diizinkan Tuhan terjadi dalam hidupnya.  Lewat pencobaan ini secara tidak langsung Tuhan juga menguji iman Ayub. Sebagai umat beriman, kita percaya Tuhan tidak akan memberikan pencobaan yang melebihi kekuatan kita dan Tuhan akan selalu memberikan jalan keluar seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 10 :13. Yang terpenting kita harus selalu mengandalkan Tuhan karena kita tidak akan mampu  bila hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri. Tuhan menjanjikan kepada kita mahkota kehidupan kekal  apabila kita tahan uji.

Seperti murid-murid yang belajar di sekolah maka ada saatnya mereka mendapat ujian guna menentukan kenaikan kelas. Aku sebagai pengikut Tuhan Yesus juga belajar menjalankan perintah-perintahNya, belajar mengasihi Tuhan  lebih baik dan mencari kehendakNya. Kukira aku mengenal dengan baik siapa Guruku dan apa rencanaNya. Namun saat ujian yang sangat berat datang menghampiri kehidupan keluargaku,  aku shock dan terpukul.   Anakku Lyvia harus berpulang kepada Tuhan setelah berhasil menyelesaikan kemoterapi. Aku tidak bisa mengendalikan perasaan dan kemanusiaanku. Sulit menerima kehendakNya.  Perlu waktu yg lama untuk  aku merenung dan berdamai dengan keputusan Tuhan. Hanya dengan mengandalkan kekuatan Tuhan, aku dapat secara perlahan menerima kehendakNya. Kalau ujian ini dinilai, mungkin aku mendapatkan nilai jelek. Tapi aku tetap bersyukur dapat melewati ujian berat ini. Tatkala pencobaan dan pengujian datang dalam kehidupan kita mampukah kita bertahan dalam iman ?


Doa : 

Terima kasih ya Bapa atas penyertaanMu dalam hidupku. Kau beri aku kekuatan dan iman  dalam menghadapi penderitaan dan pencobaan. Amin.

Yakobus 1:12 - YouTube

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fwatch%3Fv%3D1X7s6YFxSps&psig=AOvVaw0xToaYD7EsPibLLO8DXg_l&ust=1644149807369000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCLjel8zF6PUCFQAAAAAdAAAAABAF


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang