(Renungan) Akupun Berkerja

Akupun Bekerja
(P.N. Arief Mulyono)



Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, 
maka Akupun bekerja juga."
(Yoh 5 : 17)



Kalender Liturgi, Senin 30 Maret 2022
Bacaan Pertama : Yes. 49:8-15
Mazmur Tanggapan : Mzm. 145:8-9.13c-14.17-18
Bacaan Injil : Yoh. 5:17-30


Dalam masa pandemi ini aku mempunyai lebih banyak waktu untuk merenung dan berpikir. Hal ini karena pekerjaanku berkurang cukup drastis. Banyak kegiatan misa dilakukan online. Menghadapinya aku berdoa kepada Tuhan apa yang bisa aku lakukan. Tidak butuh waktu lama Tuhan menjawab doaku dengan melibatkanku dalam kegiatan vaksinasi covid-19 membantu umat paroki Serpong (khususnya) yang terpapar covid dan bingung harus ke mana, dan apa yang harus dilakukan.

Meski latar pendidikan dan pekerjaanku bukan dalam bidang kesehatan. Namun karena “tercemplung”  dan keadaan mengharuskanku untuk bisa melakukannya maka aku  belajar. Sampai saat ini aku lumayan bisa bahkan sering dipanggil dokter (hehehe)….

Aku merenungkan bacaan injil hari ini “Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga." Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.”

Dari hasil permenunganku, apabila Tuhan memiliki rencana, maka sulit untuk menolak atau menghindar. Tetapi bila kita mau mengikuti rencana Tuhan dan mau dibentuk, maka Tuhan akan tetap bekerja sekalipun kita tidak tau apa yang harus dilakukan awalnya. 

Memang tidak mudah melakukan semua itu karena ada berbagai masalah dan rintangan menghadang. Namun aku membawanya dalam doa, dan aku melihat Tuhan bekerja melakukan mukjizat-mukjizat-Nya. Pasien covid berterima kasih karena telah dibantu dan sembuh.  Pelaksanaan kegiatan vaksinasi berjalan cukup baik.

Aku berkesimpulan bahwa sebetulnya yang menyembuhkan mereka bukan aku, melainkan Allah sendiri. Namun Allah tidak dapat bekerja sendirian, harus melalui tangan-tangan umatnya yang saling membantu untuk mewujudkan mukjizat-mukjizat itu.

Apakah kita mau melayani sesama dengan tulus? Apakah kita akan membuat mukjizat-mukjizat Tuhan menjadi nyata? Atau kita mau cuek saja dan pasrah? 


Doa:

Ya Allah, bantu aku untuk selalu mau dibentuk agar aku bisa selalu menyalurkan berkat - berkatMu kepada yang membutuhkan. Jagalah aku agar selalu mawas diri hingga pelayanan yang aku berikan dapat mebuat mukjizat-mukjizatMu menjadi nyata dan namaMU semakin dimuliakan. Amin.
Renungan Harian Rabu 29 Maret 2017 (Yohanes 5: 17 – 30) – Mirifica News

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang