(Renungan) Allah Selalu Menuntun UmatNya

Allah Selalu Menuntun UmatNya 
(Andy Hartono)



“Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu 
kepadanya “
(Mat.1:24a) 



Kalender Liturgi Sabtu, 19 Mar 2022
HR St. Yusuf, suami S.P. Maria
Bacaan Pertama : 2 Sam. 7:4-5a.12-14a.16
Mazmur Tanggapan : Mzm. 89:2-3.4-5.27.29
Bacaan Kedua : Rm 4:13.16-18.22
Bacaan Injil : Mat 1:16.18-21.24a


Pada hari ini Gereja merayakan Pesta Santo Yusuf, suami Maria. Ketika merenungi kisah Injil hari ini saya teringat dengan perkataan seorang teman yang mengatakan bahwa jaman dahulu lebih enak daripada jaman sekarang. Jaman dahulu Allah masih mengirimkan para Nabi atau seperti dalam kisah ini mengirimkan Malaikat dalam mimpi untuk memberitahukan kehendak-Nya dan menuntun Santo Yusuf. Bagaimana dengan kita di masa sekarang ini apakah Allah masih menuntun kita?   

Jawabannya dapat kita temukan dalam Injil Yohanes 14:16-17 di mana Tuhan Yesus mengatakan: “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran….., sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.” Dari ayat ini jelas sekali bahwa kita diberikan Penolong yang lain yang diam di dalam kita dan menyertai kita selama-lamanya. Santo Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Roma juga  mengatakan bahwa “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah” (Rm 8:14). 

Untuk dapat hidup dalam pimpinan Roh Allah, kita dapat belajar dari Santo Yusuf dalam kisah ini. Santo Yusuf yang menemui krisis dalam hidupnya ketika hendak menikahi Maria tidaklah mengandalkan hasil pemikirannya sendiri untuk menceraikan Maria secara diam-diam. Santo Yusuf dalam kisah ini dikatakan sebagai seorang yang “tulus hati”. Tulus hati dalam bahasa Yunani disebut DIAKIOS, yang digunakan dalam menterjemahkan bahasa Ibrani Tsedek. Arti kedua kata itu adalah benar, jujur, setia, baik hati, punya integritas, teguh, adil, berjalan bersama Tuhan, berpegang pada Allah, pantang menyerah dan bertanggung jawab. 

Dari Santo Yusuf kita belajar bahwa untuk mendapatkan tuntunan dari Allah dalam hidup ini, yang menjadi kunci adalah dengan memberikan ruang kepada Allah agar  dapat memberitahukan kehendakNya kepada kita, melalui tuntunan Roh Kudus yang ada di dalam diri kita. Dengan berjalan bersama Allah, mengandalkan-Nya serta dengan perantaraan Bunda Maria maka dengan demikian kita dapat hidup sebagai anak-anak Allah.


Doa :

Ya Allah kami ingin hidup sebagai anak-anakMu. Kami mohon bantulah kami untuk dapat setiap hari dituntun dan dipimpin oleh Roh KudusMu sampai akhirnya kami dapat kembali kepadaMu. Amin.

Image result for Mimpi santo yusuf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang