(Renungan) Kesabaran Membawa Keselamatan

Kesabaran Membawa Keselamatan
(Twiggy)



”Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit , dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu” 
(Yoh 5:5,9)



Kalender Liturgi Selasa, 29 Maret 2022
Bacaan Pertama : Yeh.47: 1-9.12  
Mazmur Tanggapan: Mzm. 46: 2-3.5-6.8-9
Bacaan Injil : Yoh. 5:1-16


Menunggu kesembuhan  berbulan-bulan, bahkan sampai beberapa tahun, sudah menjadikan saya dan orang tua saya bersedih dan berduka. Saya sudah mencari berbagai macam cara agar penyakit adik saya dapat disembuhkan, namun dengan berjalannya waktu, ternyata penyakitnya tidak bisa disembuhkan dan akhirnya menurut keterangan dokter  belum ada obat yang dapat menyembuhkan.  Saat ini adik saya telah diselamatkan, saya dan orang tua menerima dengan iklas kesembuhan dari  Allah untuk adik saya.

Pada bacaan Injil hari ini, Yesus  tidak membuang-buang waktu untuk menyelamatkan orang. Yesus menyembuhkan seketika orang yang telah tiga puluh delapan tahun sakit, berbaring di sisi kolam Betesda. Orang itu telah menunggu begitu lama dan  amat sangat bersabar untuk kesembuhan penyakitnya. Tidak disebutkan dalam kitab suci, siapa nama orang itu yang artinya dia bukan siapa-siapa, bukan orang terkenal,  bisa jadi dia orang yang tidak diperhitungkan; terlihat dia sudah sangat lama berada di situ tetapi tidak ada seorangpun yang memperdulikannya apalagi menolongnya. Namun Yesus selalu mengasihi siapapun tanpa memandang derajat sosial, kaya,miskin,terpandang atau tidak terpandang.

Kesabaran dan pengharapannya untuk sembuh akhirnya membawa kepada keselamatan dan penyembuhan. Yesus memiliki belas kasihan terhadapnya dan menawarkan kesembuhan, yang ditanggapi dengan baik, positif dan bisa dibilang orang itu  seperti mencurahkan isi hatinya, kesulitannya selama ini karena tidak ada yang membantunya. Sungguh kasihan keadaannya. Yesus Sang Sumber Kehidupan datang saat itu hari Sabat, Ia melihat hati, kesabaran, ketabahan, kerinduan  orang itu untuk bisa sembuh. Dan kata-kata Yesus “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah!” menjadi rema yang dipahami orang itu sehingga dia mengatakannya kepada orang-orang yang bertanya kepadanya,” hari ini hari sabat, dan tidak boleh engkau memikul tilammu.”  Bagi orang Yahudi Kristen, melakukan  pekerjaan apapun pada hari Sabat adalah pelanggaran yang berat. Dengan berani orang itu mengatakan bahwa Yesuslah yang menyembuhkannya. Dan orang itu membawa kabar sukacita kepada semua orang.


Doa: 

Bapa yang Mahabaik, ampunilah kami yang seringkali  tidak peduli dan pura-pura tidak tahu akan kesulitan, penderitaan yang sedang dihadapi sesama. Berilah kami rasa kepedulian juga kepekaan  dan semakin menyadari penderitaan sesama kami. Sehingga kami dapat mengikuti teladan Putra-Mu, menolong sesama tanpa membeda-bedakan status. Terima kasih Bapa, doa ini kami panjatkan melalui perantaraan Putra-Mu Yesus Kristus yang bertahta bersama Bapa di surga dalam persekutuan dengan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

38 TAHUN SAKIT DAN SEMBUH – Renungan Harian Katolik

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Frenunganhariankatolik.video.blog%2F2016%2F03%2F08%2F38-tahun-sakit-dan-sembuh%2F&psig=AOvVaw0lGOpHtuaZJb3H8aTf4REC&ust=1646829038242000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCNCf-87CtvYCFQAAAAAdAAAAABAl


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang