(Renungan) Perumpamaan tentang Orang Farisi vs Pemungut Cukai

Perumpamaan tentang Orang Farisi vs Pemungut Cukai
(Budi Santoso)
 


“Aku berkata kepadamu : Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”
(Luk 18:14)
 


Kalender Liturgi Sabtu, 26 Maret 2022
Bacaan Pertama : Hos. 6:1-6
Mazmur Tanggapan : Mzm. 5:3-4,18-19,20-21ab
Bacaan Injil : Luk. 18:9-14
 

Yesus menyampaikan perumpamaan ini untuk mengajarkan bagaimana seharusnya sikap atau hati orang kalau berdoa kepada Allah. Dalam perumpamaan ini, diperhadapkan dua sikap orang.

Orang Farisi, orang yang sangat taat mengikuti undang undang agama yang diberikan Musa itu, berdiri dan berdoa dalam hatinya. Dalam doanya, orang Farisi ini tidak memuji Allah, melainkan memuji dirinya, meninggikan diri sebagai orang benar dan taat beragama seperti dikatakan dalam doanya, dia berpuasa dua kali seminggu, dan memandang rendah pemungut cukai.

Sebaliknya Pemungut Cukai, orang yang dianggap sebagai pengkhianat dan dibenci oleh orang Yahudi karena bekerja untuk pemerintah Romawi dalam memungut cukai ini, merendahkan diri sebagai orang berdosa, minta belas kasihan Allah, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit dan berdiri di belakang semua orang.

Yesus mengampuni dosa pemungut cukai ini, dan membenarkan sikap dan hati berdoa seperti ini.

Berdoa yang diucapkan dalam hati adalah sesuatu yang baik, sesuatu yang pribadi dengan Allah terutama dalam suatu ibadah bersama dengan umat lain. Saya terkadang seperti orang Farisi itu, pada saat menghadiri misa di Gereja, merasa lebih baik, lebih beruntung, lebih mengerti  Kitab Suci dibandingkan umat lainnya.  Melalui perumpamaan ini, saya belajar untuk senantiasa mempunyai sikap dan hati seperti pemungut cukai yang merendahkan diri dalam dihadapan Tuhan, karena saya tidak luput dari kesalahan dan dosa, tidak ada alasan untuk memegahkandiri dihadapan-Nya.

Dari perikop ini kita diajarkan bagaimana sikap maupun hati ketika berdoa dihadapan Allah, yang manakah sikap dan hati anda ketika berdoa?


Doa : 

Ya Tuhan, semoga aku  senantiasa diingatkan untuk berdoa dengan sikap dan hati  merendahkan diri di hadapan Tuhan. 

Image result for sikap orang farisi berdoa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang