(Renungan) Tuhan vs Teknologi

Tuhan vs Teknologi 
(Alexandra Suliana Nur)



Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
(Yer. 17:7)



Bacaan Liturgi Kamis, 17 Maret  2022
Bacaan Pertama : Yer. 17:5-10
Mazmur Tanggapan : Mzm. 1:1-2.3.4.6
Bacaan Injil : Luk. 16:19-31


Teknologi menciptakan beragam aplikasi yang menyentuh hampir semua aspek kehidupan. Mulai dari belanja, pesan makanan, pesan hotel, sekolah, pertemuan, daftar misa tatap muka, dan lainnya. Zoom, Gojek, Tokopedia, Belarasa, YouTube, Instagram, Tik Tok, Pedulilindungi adalah beberapa aplikasi yang sangat akrab bagi kita. Berbekal koneksi internet, semua dapat dilakukan melalui handphone sehingga serasa dunia dalam genggaman. 

Teknologi melalui hp ini juga memiliki dampak negatif. Terbukti dari berita yang sekarang sedang hangat adalah terbongkarnya  kasus penipuan penjualan koin dan investasi bodong. Banyak orang tertipu. Awalnya mereka tergiur dengan gaya hidup para crazy rich dan sultan yang begitu gencar memamerkan kekayaan melalui medsos. Lalu terhipnotis untuk ikut ajakan investasi yang dijanjikan bisa cepat menghasilkan dan bertumbuh puluhan bahkan ratusan kali lipat. Mereka sungguh percaya dan mengandalkan teknologi yang ditawarkan ini. Namun semua hanya mimpi, faktanya uang mereka raib.

Nabi Yeremia menyampaikan firman Tuhan, “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!” (bdk Yer. 17:5). Tuhan menghendaki agar kita dalam segala hal, hanya mengandalkan dan berharap Allah saja. Kita dicintai oleh Allah dan kuasa-Nya besar. Jadi kita hanya perlu mengimani bahwa segala yang berasal daripada-Nya adalah baik. Maka mendekatlah kepada Allah. Dekat dengan Allah, hidup kita akan selalu damai. Seperti pohon yang ditanam di tepi air, tidak pernah kuatir akan tahun kering dan tak berhenti menghasilkan buah.

Pada masa Retret Agung ini, mari kita renungkan apakah waktu kita sudah terbagi seimbang antara teknologi dalam genggaman dan waktu bersama Tuhan yang sungguh mengasihi kita. Kalau belum, maka inilah saat baik untuk bertobat, dengan memberi porsi waktu yang lebih berkualitas untuk diam bersama Allah. Ikut misa harian, doa Malaikat Tuhan, masuki jam Kerahiman Ilahi, doa koronka, baca dan merenungkan Kitab Suci, rajin ikut pertemuan lingkungan, berdoa bersama keluarga, adalah pilihan yang dapat kita lakukan agar kita dekat dengan-Nya. 


Doa :

Tuhan Yesus, kami ingin menjadikan-Mu nomor satu dalam hidup kami. Prioritas utama adalah mengandalkan Tuhan Yesus di dalam hidup kami, pakai dan bentuklah kami sesuai dengan rencana-Mu. Amin

ANTAPAN ROHANI - RENUNGAN HARIAN: Santapan Rohani Hari Ini: Jembatan Hidup

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang