Kepekaan Terhadap Sekitar Kita

Kepekaan Terhadap Sekitar Kita
(Ignasius Hardjo S.L)



“Berhubung dengan itu, kedua belas rasul memanggil semua murid berkumpul dan berkata:” Kami merasa tidak puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.”
(Kis 6:2)



Kalender Liturgi Sabtu 30 April 2022
Bacaan Pertama : Kis. 6 : 1-7
Mazmur Tanggapan : Mzm. 33:1-2, 4-5,18-19;R:22
Bacaan Injil : Yoh. 6: 16-21


Ketika jumlah murid bertambah banyak, timbul masalah yang berasal dari ketidakpuasan dari orang Yahudi yang hidup di luar Palestina dan berbahasa Yunani (Yahudi diaspora). 

Mereka  merasa diperlakukan tidak adil dan diabaikan, Khususnya pembagian dalam pelayanan para janda (bisa diartikan sebagai kaum miskin).

Para rasul  peka terhadap masalah yang timbul ini, dan segera melakukan tindakan dengan memilih tujuh orang untuk melayani orang miskin. Diantara kesibukan  melakukan pewartaan Injil , para rasul  tidak mengabaikan apa yang terjadi di sekitarnya. Saya merenungkan teladan ini.

Suatu waktu, pulang dari pelayanan gereja, kami bersama beberapa teman dari lingkungan mampir makan di suatu resto. Kami masuk dalam antrian untuk memesan makanan. Di depan saya ada tiga orang anak usia 10 tahunan juga mengantri. 

Akhirnya ketiga anak itu sampai di depan counter dan memesan satu paket hemat. Petugas counter menyebutkan jumlah yang harus dibayar. Seorang dari anak anak itu menghitung uangnya sampai beberapa kali, kemudian berbisik kepada temannya bahwa uangnya kurang. 

Mereka tampak bingung dan kecewa. Hati saya tergerak untuk maju ke depan counter,  meminta petugas counter untuk membuat dua paket lagi untuk mereka dan biayanya masuk ke dalam pesanan saya.

Ketiga anak itu menatap saya dengan ekspresi heran, juga gembira. Akhirnya terluncur ucapan terima kasih dari ketiganya. Setelah membayar semua pesanan termasuk pesanan kami, kami duduk tidak jauh dari anak anak itu. Tampak mereka makan dengan lahap dan gembira. 

Saya membayangkan bagaimana mereka akan berbagi dengan memesan hanya satu paket hemat untuk bertiga. Hati saya terharu, sekaligus bersyukur boleh menjadi saluran berkat-Nya, dengan membantu orang yang dalam kesulitan. 

Mungkin kepekaan seperti ini yang para rasul rasakan terhadap situasi yang terjadi di sekitar mereka dan mereka digerakkan untuk segera melakukan tindakan dan menyelesaikannya.

Belajar dari perikop hari ini, kita diajak untuk peka melihat masalah yang ada di sekitar kita dan siap mengulurkan tangan untuk membantu sebagai perwujudan firman yang diwartakan.


Doa :

Allah Bapa di Sorga, para rasul memberikan teladan agar saya peka terhadap situasi di sekitar dan sigap untuk mengulurkan bantuan, kiranya Engkau selalu damping saya agar mampu mempunyai kepekaan ini. Amin.

https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fpemuda.stemi.id%2Fimages%2Fuploads%2F1469380255_Day_339.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fpemuda.stemi.id%2Freforming_heart%2Fpara-pelayan-meja&tbnid=4Xpvrqix3zb4UM&vet=12ahUKEwiwsZmIhbP3AhUNi9gFHXmlBoYQMygAegQIARA7..i&docid=bawPO02QhMuqzM&w=1349&h=494&q=gambar%20kis%206%3A2&ved=2ahUKEwiwsZmIhbP3AhUNi9gFHXmlBoYQMygAegQIARA7


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang