(Renungan) Bersukacita Dalam Penderitaan

Bersukacita Dalam Penderitaan
(M. Maria Novita)



Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, 
bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
(1 Ptr 5: 9)



Kalender Liturgi  Senin, 25 April 2022
Bacaan Pertama : 1 Ptr. 5:5b-14
Mazmur Tanggapan : Mzm. 89:2-3.6-7.16-17
Bacaan Injil : Mrk. 16:15-20


Perikop ini memberikan nasihat untuk beriman kepada Allah dengan mengenal Allah lebih jelas. Bermula menjadi orang percaya yang memiliki kerendahan hati sebagai cirinya, kemudian menyerahkan segala kekuatiran hanya kepada Tuhan Yesus yang berkuasa dan sangat setia. St. Petrus meyakinkan kita, bahwa dengan pemeliharaan Allah, dosa, iblis, kematian akan dikalahkan. 

Berjuanglah! Orang percaya yang bertekun dalam iman akan memberikan kesaksian tentang Kerajaan Allah dengan mengalami banyak penderitaan.  Namun, tetaplah bersukacita di dalam penderitaan! Karena Allah sebagai sumber segala kasih karunia, menghendaki kita bahagia. Dia akan membebaskan kita dari penderitaan, bagaikan  Allah membangkitkan Tuhan Yesus, Putera-Nya.

Akankah kita menolak penderitaan, bila penderitaan adalah sarana mengenal Allah? Allah yang empunya kuasa abadi, penuh kasih, dapat dipercaya dan sangat setia.

Makna Paskah yang dimaksudkan untuk memulihkan hubungan Tuhan dengan manusia sungguh terasa lebih nyata tahun ini.

Setelah kokoku melewati penderitaan karena proses dan efek kemoterapi-radiasi, hasil test  kesehatannya mengarah pada kemajuan yang menggembirakan. Sebagai wujud syukur, aku dan mama, memutuskan menyambut Paskah 2022 bersamanya di Balikpapan, kota tempat tinggal koko beserta keluarganya. 

Ibadat Jalan Salib pada perhentian Yesus Diturunkan Dari Salib pun begitu menyentuh. Pada kenyataannya, kekuasaan, kehormatan, kekayaan, popularitas akan berakhir. Manusia memang diciptakan sesuai citra Allah, namun begitu kecil di hadapan Allah. Dan  barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan. Perhentian ke-XIII ini mengingatkan kita seharusnya merendahkan diri di bawah salib-Nya dan menyadari kelemahan sebagai manusia.

Perayaan Tri Hari Suci kali ini menghantarkan kami pada penghayatan iman lebih mendalam akan pesan Paskah Gereja St. Theresia Balikpapan yaitu “Tak Terpisahkan dari Kasih Allah” (Rm. 8:38-39). Kami percaya, karena kasih Allah pula, sukacita penderitaan pengobatan yang harus dijalani koko, menambah keteguhan imannya beserta kami yang menemaninya. Penderitaan tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di mana sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus menjadi penggenapan janji-Nya.


Doa :

Tuhan Yesus Kristus, kami menyadari betapa kecil dan rendahnya diri kami di hadapan-Mu.  Engkau yang berkuasa dan sangat setia, justru sering kami tinggalkan. Mohon ampunilah kami, pimpinlah supaya tidak ragu sedikitpun lagi akan kasih Allah yang menyelamatkan. Amin.
 Petrus 5:8 Hendaklah kalian waspada dan siap sia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang