(Renungan) Pergi dan Katakan

Pergi dan Katakan 
(Maria Theresia Widyastuti)



Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut  . Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
(Matius 28:10)



Kalender Liturgi Senin, 18 April 2022
Bacaan Pertama : Kis. 2:14.22 -32
Mazmur Tanggapan : Mzm. 16:1-2a.5.7-8.9-10.11
Bacaan Injil : Mat. 28:8-15


Jika kisah Mat 28:8-15 dibuatkan adegan film maka pastilah akan terasa sangat mencekam. Tergambar wajah para wanita penuh ketakutan bercampur sukacita. Bertemu malaikat yang memberitahukan bahwa Yesus telah bangkit dan bertambah kaget ketika yang mereka cari  tiba-tiba muncul dan memberikan salam. Adegan para wanita itu memeluk kaki Yesus dan menyembah-Nya pasti juga akan sangat indah karena segala rasa berbaur bersama air mata suka cita yang tak pernah terbayangkan.

Memang Yesus adalah sungguh kasih. Segala yang ada pada-Nya mewujudkan kasih. Saat wanita-wanita yang mencari-Nya diminta menjadi pewarta-Nya, Ia pun menyampaikan dengan penuh kasih. Maka kata Yesus kepada mereka: " Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."(Matius 28:10).  Ia menyebut para murid-Nya sebagai saudara-saudara-Ku bukan lagi menyebut murid-murid-Ku. Sebuah jenis keakraban baru yang menunjukkan pengikat kasih dengan para murid-Nya dan juga menunjukkan pengampunan-Nya setelah para murid  gagal menemani saat sengsara-Nya.

Yesus memberi perutusan pada Maria Magdalena, Maria Ibu Yakobus dan Salome. Merekalah yang menjadi saksi pertama tentang kabar baik kebangkitan. Sekalipun dalam budaya zaman itu, status dan kesaksian kaum perempuan sangat direndahkan dan diragukan, namun Yesus mentransformasi budaya. Yesus menghargai, memberdayakan, dan menunjukkan kasih pada semua saudara-saudara-Nya baik laki-laki dan perempuan. Perutusan dan perwartaan menjadi sangat penting karena Yesus memikirkan masa depan murid-murid-Nya. Meskipun mereka telah gagal namun mereka dipersiapkan untuk suatu perutusan yang lebih besar lagi di zaman akhir. Untuk menyatakan kemenangan hidup atas maut.

Yesus Sang Kasih Sejati mengampuni dan mengasihi bahkan mempersiapkan para murid-Nya, demikian pula yang dilakukan Yesus bagi kita. Maka biarlah kita makin menyadari bahwa perkataan Jangan takut , pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku itu juga ditujukan pada kita. Kita diberikan pengutusan oleh Yesus. Maka adegan film pun akan  berlanjut saat kita pergi melaksanakan perutusan kita.


Doa :

Ya Tuhan, puji syukur kami panjatkan kepada-Mu karena dalam masa oktaf paskah ini kami diingatkan bahwa tugas perutusan bukan hanya milik para wanita yang menemui Yesus pertama kali setelah bangkit tapi juga merupakan tugas perutusan kami. Perkenankanlah kiranya Roh Kudus-Mu terus mendampingi kami untuk memampukan kami agar kami dapat melaksanakan tugas tersebut. Amin.

enungan, 22 April 2019: “Diutus Menjadi Pewarta Kebaikan” (Mat 28 : 8-15)  | Keusk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang