(Renungan) Kerelaan Dibenci Dunia

Kerelan Dibenci Dunia 
(Ery Setyo)



“ Jikalau dunia membenci kamu, Ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu” 
(Yoh 15:18)



Kalender Liturgi Sabtu, 21 Mei 2022
Bacaan Pertama : Kis. 16:1-10
Mazmur Tanggapan : 100:1-2,3,5
Bacaan Injil : Yoh. 15:18-21


Bacaan Injil hari ini berkaitan dengan perikop sebelumnya yang mengisahkan dunia membenci Yesus karena Yesus menelanjangi perilaku jahat orang orang di dunia dan menyatakannya sebagai dosa. (Yoh 7:7). Oleh karena itu mereka membenci-Nya, juga para murid-Nya.

Seperti halnya Yesus, kita yang juga murid murid-Nya harus siap dan rela bila dunia membenci dan menolak kita,  ini adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari. Oleh karena itu janganlah merasa heran jika selama hidup di dunia ini kita banyak  mengalami tekanan dan perlakuan yang tidak adil. Orang dunia membenci kita oleh karena nama Yesus dan tidak mengenal Bapa yang telah mengutus Dia  (ayat 21). 

Kenapa dunia membenci kita? Sebab hidup dengan cara cara dunia kadang bertentangan dengan cara-cara Allah. Apabila kita hidup sebagai anak-anak Allah, maka kata-kata kita dan tindakan-tindakan kita di sana sini akan “bertabrakan” dengan “dunia”

Hidup sebagai anak-anak Allah menyangkut tindakan melepaskan nilai-nilai “dunia” yang umumnya berlaku, misalnya mendahulukan kepentingan pribadi kita dan lain sebagainya. Sebagai anak-anak Allah, cara kita menjalin relasi harus didasarkan atas pemberian-diri dan rekonsiliasi. Kita tidak akan mencari-cari kesempatan untuk membalas dendam, namun akan menyerahkan tindakan penghakiman kepada Allah saja dan berdoa bagi para “musuh” kita (orang-orang yang mendzolimi diri kita). Sikap dan perilaku kita haruslah berdasarkan ajaran Yesus dalam “Kotbah di Bukit” (Mat. 5-7) dan hukum kasih. 

Di tengah tantangan yang berat ini haruskah kita takut, tawar hati dan terbersit niat meninggalkan Kristus?  
Tuhan Yesus berkata,  "Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga."  (Matius 5:10).  

Kita percaya bahwa “kasih mengalahkan kebencian”, “kehidupan akan menang atas kematian”.  Karena itu, janganlah kecut iman kita jika dunia membenci kita


Doa:

Ya Tuhan, bebaskanlah aku dari rasa cinta diri yang berlebih, berilah aku kekuatan dan keberanian untuk terlibat lebih jauh dalam menghadirkan KerajaanMu sehingga banyak orang menikmati damai sejati, Amin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang