(Renungan) Spirit Pewartaan

Spirit Pewartaan 
(Margaretha Ingrid K.)



Tetapi apabila Ia datang yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;  sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri,  tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya  dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. 
(Yoh 16:13)



Kalender Liturgi Rabu, 25 Mei 2022
Bacaan Pertama : Kis 17:15, 22-18:1
Mazmur Tanggapan : Mzm. 148:1-2.11-12b.12c-14a.4bcd
Bacaan Injil : Yoh 16:12-15


Kita pasti pernah mengalami perpisahan dengan orang terdekat. Tentu muncul perasaan sedih, bingung ataupun rasa takut. Apalagi bila disampaikan wasiat terakhir. Demikian yang dialami para murid ketika Yesus memberikan wejangan perpisahan kepada mereka sebelum Ia pergi. Yesus mengatakan bahwa mereka akan dikucilkan bahkan hingga terbunuh, namun Yesus menguatkan mereka dan mengatakan bahwa Roh Kebenaran akan datang memimpin mereka ke dalam seluruh kebenaran tentang rahasia Allah dan menginsafkan dunia akan dosa.

Paulus adalah contoh orang yang diintimidasi (disidangkan) namun ia membiarkan dirinya dipimpin Roh Kebenaran. Semangat dan keberaniannya mewartakan Injil dan kebangkitan Yesus di tengah-tengah orang Atena bukti bahwa Roh Kebenaran bekerja dalam dirinya. Pewartaannya ‘menarik perhatian’ bahkan dianggap sebagai pembual (peleter) karena mengusik zona nyaman mereka. Akibatnya ia dibawa menghadap sidang Aeropagus (pengawas para guru dan pengajaran) untuk diinvestigasi. Di hadapan mereka, Paulus mempertahankan imannya.

Kemampuan Paulus mempertahankan pemberitaan Injil di hadapan Sidang Aeropagus bukan karena kehebatannya tetapi karena Roh Kebenaran memimpin Paulus berkata-kata. Ia tidak berkata-kata dari dirinya sendiri, tetapi dari apa yang didengarnya dari Roh Kebenaran. Paulus mengatakan bahwa di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, dan kita ini dari keturunan Allah.

Bacaan hari ini menyadarkan kita bahwa menjalani perutusan sebagai murid Tuhan tidaklah mudah. Kita harus siap dikucilkan. Namun Tuhan menguatkan kita dengan Roh Kebenaran, bila kita bersandar total kepada-Nya dan membiarkan diri dituntun-Nya. Semua tindakan pewartaan bertujuan untuk memuliakan Tuhan. Sekecil apapun pewartaan yang kita lakukan hendaknya bukan untuk kemuliaan diri sendiri. Seperti dikatakan dalam Mazmur 148, “Pujilah Tuhan di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi! Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan, sebab hanya namaNya saja yang tinggi luhur, keagunganNya mengatasi bumi dan langit.”
Mari kita mewartakan Injil serta Kebangkitan Yesus dengan tangguh dan tekun meski dalam kesulitan apapun untuk memuliakan Tuhan.


Doa :

Bapa, terimakasih karena Engkau telah memilih kami menjadi murid-Mu, kami mohon kuatkan kami menjalani perutusan-Mu dengan mengandalkan diri pada Roh Kebenaran agar nama-Mu selalu dimuliakan. Amin.

17 Peran Penting Roh Kudus Dalam Hidup Orang Percaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang