(Renungan) Kepercayaan

Kepercayaan
(Yashinta Roslini Onwardi)



Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka
(Luk.2:44)



Kalender Liturgi Sabtu, 25 Juni 2022
Bacaan Pertama : Yes. 61:9-11
Mazmur Tanggapan : 1 Sam. 2:1,4,-5,6-7,8abd
Bacaan Injil : Luk.2:41-51


Untuk dapat dipercaya tidaklah mudah, ada ketentuan-ketentuan tak tertulis tapi sudah merupakan pakem bagi setiap orang tua, guru, atasan ataupun pimpinan perusahaan sebelum memberikan kepercayaan kepada anak, anak didik, karyawan ataupun calon pemimpin. Dalam ilmu psikologi perkembangan,  anak usia 12 tahun sudah memasuki tahapan dimana mereka sudah mempunyai keinginan agar diterima dan dianggap oleh orang lain, sehingga mereka sudah mampu berpikir dan mengeksplor apapun yang menarik baginya,  dan pada umumnya orang tua juga sudah mulai memberikan kepercayaan kepada anaknya pada usia ini. 

Saya mengalami saat berusia 12 tahun selulus dari SD, untuk melanjutkan ke SMP saya harus mengurus sendiri pendaftaran dan kelengkapan dokumen untuk bisa diterima di SMP yang saya tuju tanpa diantar atau ditemani oleh orang tua. Setelah dewasa saya baru menyadari maknanya bahwa orang tua saya ternyata juga sudah memberikan kepercayaan kepada anaknya  pada usia itu.   

Demikian pula dengan orang tua Yesus yang pada hari-hari perayaan Paskah membawa  Yesus yang telah berumur 12 tahun ke Yerusalem sebagai ketaatan anak laki-laki di usia tersebut untuk melaksanakan hukum Taurat . Dan setelah hari-hari perayaan usai, orang tua-Nya mempercayai Yesus untuk berjalan sendiri tanpa menggandeng-Nya lagi, sehingga orang tua Yesus tidak menyadari bahwa sebetulnya Yesus tinggal di Yerusalem dan tidak mengikuti perjalanan mereka pulang. Hal itu disadari setelah sehari perjalanan, dapat dibayangkan berapa jauh perjalanan yang telah dicapai dalam sehari perjalanan pada masa itu.

Yesus diketemukan kembali oleh orang tua-Nya setelah 3 hari, Ia berada di dalam Bait Allah  sedang  duduk di tengah-tengah alim ulama sambil mendengarkan dan bertanya.  Kegiatan  ini menggambarkan bahwa Yesus   ternyata sudah mulai melaksanakan misi dan kepercayaan dari Bapa-Nya, dan para alim ulama  terheran-heran akan kecerdasan-Nya.
  
Bagaimana dengan saya yang juga sudah mendapatkan kepercayaan baik dari lingkungan tempat bekerja maupun dari lingkungan Paroki tempat saya tinggal? Apa yang sudah saya lakukan dengan kepercayaan yang telah diberikan itu?


Doa :

Allah Bapa yang Mahakuasa dan Mahabijaksana, bimbing lah hati dan pikiran kami agar  kami peka terhadap karunia yang dari-Mu, kesempatan dan kepercayaan yang dipercayakan kepada kami dapat kami laksanakan dengan penuh iman dan kasih. Amin.

https://slideplayer.com/15215511/92/images/slide_1.jpg


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang