(Renungan) Martir Kekinian...

Martir Kekinian… 
(RD. B. Hardijantan D.)



“Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku…”
(Mat 16:18)



Kalender Liturgi Rabu, 29 Juni 2022
Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus, Rasul
Bacaan Pertama: Kis. 12 : 1-11
Mazmur Tanggapan : Mzm. 34 : 2-3.4-5.6-7.8-9
Bacaan Kedua : 2 Tim. 4 : 6-8.17-18
Bacaan Injil : Mat. 16 : 13-19


Petrus dan Paulus, dua nama ini beriringan. Kedua rasul ini dianggap sebagai soko Guru Gereja. Maka, kedua rasul itu bersama-sama dirayakan setiap tanggal 29 Juni. Tak bisa dipisahkan, ibarat dua pilar yang harus kokoh berdiri. Petrus adalah rasul yang pertama-tama menyatakan iman akan Kristus, sementara Paulus yang dengan gemilang menjelaskan misteri iman itu; Petrus yang membentuk Gereja awal dengan sisa Israel, sementara Paulus yang menjadi Guru dan Pengajar bangsa-bangsa lain. Dengan peran yang berbeda mereka justru membangun keluarga dan komunitas Kristiani yang solid, Gereja Katolik yang satu. 

Petrus sudah dinubuatkan tatkala Yesus bersabda: “Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.” Meskipun Petrus menyangkal-Nya tiga kali, Yesus tetap memercayakan kunci Kerajaan Surga tatkala Ia bersabda: “Petrus, anak Yohanes, Gembalakanlah domba-domba-Ku” (lih. Yoh 21:15-19). 

Perjalanan rohani Petrus berjalan tertatih. Dalam sebuah legenda Petrus diceritakan demikian: Saat berada di Roma, orang-orang Kristiani difitnah telah membakar kota Roma, Petrus pun melarikan diri. Di luar tembok  sebuah penampakan terjadi. Seorang Pria sedang memanggul salib. Petrus pun bertanya, “Quo Vadis domine?” artinya: “Tuan mau ke mana?” Jawab Pria itu, “Aku mau disalibkan kedua kalinya.” Sadarlah Petrus, Dia adalah Yesus. Petrus kembali ke Roma. Dia disalibkan. Merasa tak layak disalib seperti Yesus, Petrus minta disalib dengan kepala di bawah. 

Paulus? Iya, dari penganiaya murid-murid Tuhan menjadi pembela Kristus yang berani. Dia pun mati di Roma. Menurut cerita, pada masa Kaisar Nero Paulus mati dipenggal kepalanya. Baik Petrus maupun Paulus mati sebagai martir. Mereka adalah saksi iman akan Yesus Kristus, pun tatkala derita harus ditanggung, nyawa sebagai taruhan. 

Saat ini kemartiran memang bukan lagi soal mati berdarah-darah, melainkan kesetiaan akan iman pada Yesus Kristus, mencintai Gereja Katolik dan melayani sesama. Semoga…


Doa : 

Tuhan Yesus, rasul Petrus dan Paulus adalah rasul-rasul yang disebut soko Guru Gereja. Dan melalui pewartaan para rasul atas iman Yesus Kristus, Gereja pun lahir dari Roh Kudus. Semoga kami setia dan memiliki iman sebagaimana pewartaan para rasul, termasuk di dalamnya rasul Petrus dan rasul Paulus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

https://keuskupantanjungkarang.org/wp-content/uploads/2019/08/evang-san-Mateo-16-13-19.jpg


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang