(Renungan) Memimpin dengan Hikmat

Memimpin dengan Hikmat
(P.N. Arief Mulyono)



Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa, lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”
(Mat. 9:6)



Kalender Liturgi Kamis, 30 Juni 2022
Bacaan Pertama : Am. 7 : 10-17
Mazmur Tanggapan : Mzm. 19 : 8.9.10.11
Bacaan Injil : Mat. 9 : 1-8


Berdasarkan pengalaman saya memimpin, baik dalam organisasi atau dalam pelayanan gereja, seringkali apa yang saya lakukan tidak ditanggapi dengan benar dan tidak mendapat dukungan. Mungkin beberapa orang tidak mengerti, tidak sepakat, atau tidak menyukainya sama sekali. Konflik ini sering dihadapi baik terhadap bawahan atau atasan dalam organisasi maupun pelayanan dalam gereja. 

Konflik yang terjadi biasanya diakibatkan oleh ketidaksetujuan satu pihak dengan pihak lainnya, meskipun sering kali tujuan tersebut sama-sama baik. Hal ini biasanya terjadi karena pengalaman yang berbeda antar individu setiap pengurus. Karena perbedaan persepsi inilah sering timbul penilaian buruk atau penghakiman satu individu dengan individu yang lainnya. Kejadian-kejadian ini acap kali membuat pengurus kesulitan untuk mencari penerus atau pengganti dalam kepengurusan suatu organisasi.

Dalam teks bacaan hari ini kita melihat bagaimana Yesus mengadakan mukjizat serta menyatakan dosa orang telah diampuni. Sekalipun semua itu baik adanya, ternyata tindakan-tindakan itu mendapat tentangan dari beberapa orang yang menyaksikannya. Mereka adalah para ahli Taurat. 

Penilaian para ahli Taurat bahwa Yesus telah menghujat Allah, berdasarkan kepercayaan mereka bahwa hanya Allah yang dapat mengampuni dosa. Hal ini  menunjukkan bahwa mereka tidak percaya bahwa Yesus berasal dari Allah. Maka  dijawab oleh Yesus dengan memberikan pertanyaan retorik kepada mereka. Manakah yang lebih mudah mengatakan “dosamu telah diampuni” atau “bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!”. Kepada para ahli Taurat yang tak percaya ini, Yesus berkata kepada orang lumpuh itu , “bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!”. Maka orang itu pun bangun, lalu pulang. Semua yang menyaksikan menjadi takut lalu memuliakan Allah.

Dalam memberikan respon, meskipun Yesus tahu akan ada konflik, Yesus melakukannya dengan penuh tanggung jawab dan hikmat. Hal ini dapat menjadi inspirasi bagi seorang pemimpin, ia harus berani mengambil keputusan meskipun keputusan tersebut tidak disukai oleh kalangan tertentu. Terlebih bila keputusan tersebut diyakini mempunyai banyak manfaat serta diambil setelah melibatkan peran Roh Kudus.


Doa:

Ya Tuhan berikan akan kemampuan untuk bisa melakukan firman-firman-Mu. Dan juga kerendahan hati dalam melakukannya agar semua yang saya lakukan dapat berbuah baik bagi sesamaku. Amin.

AGAIMANA MENGATASI KELUMPUHAN? – Renungan Harian Katolik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang