(Renungan) Pemberian Diri yang Total

Pemberian Diri yang Total
(Kresensia Aurelia Aida Kurniawan)



Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”
(Mat. 8:22)



Kalender Liturgi Senin, 27 Juni 2022
Bacaan Pertama : Ams. 2:2-10.13-16
Mazmur Tanggapan : Mzm. 50:16bc-23
Bacaan Injil : Mat. 8:18-22


Seorang guru yang hebat, biasanya dicari orang agar dapat menjadi pengikutnya. Tuhan Yesus berbeda, Dia sendiri mencari dan memilih pengikut-Nya. Dia datang ke dunia atas kehendak Bapa untuk menyebarluaskan Kerajaan Allah. Maka Dia menentukan syarat bagi para pengikut-Nya yaitu  pemberian diri yang total.

Saya teringat almarhum papa saya yang memberikan dirinya secara total kepada bosnya. Papa seorang yang pendiam dan pekerja keras. Dia menganggap bosnya seperti ayahnya sendiri. Bosnya seorang importir dan sangat berkembang usahanya ketika papa bekerja padanya. Sebagai tenaga pemasaran, papa bekerja tidak hanya pada jam kerja. Sering lembur sampai tengah malam guna memberi info kepada bosnya tentang naik turunnya harga. Juga siap menjemput barang yang datang di pelabuhan.

Papa kerap ke luar kota, karena itu ia meminta mama tinggal di rumah, menjaga dan merawat kami anak-anaknya. Uang operasional tiap kali pulang dari luar kota, selalu ada sisa dan ini dikembalikan ke bosnya. Hanya ia yang melakukan hal ini. Karena itu, papa  diberi hadiah rumah setelah 3 tahun bekerja. Sedangkan yang lain hanya bisa meminjam uang untuk membeli rumah.

Permintaan Yesus agar kita memberi diri secara total tersirat dari ayat pilihan di atas. Di mana perlu pemahaman sebagai berikut. “Orang-orang mati” yang pertama berarti orang-orang yang mati secara rohani, tidak percaya kepada-Nya. Sedangkan “orang-orang mati” yang kedua adalah orang yang mati secara jasmani. Namun Yesus bukan mengajarkan kita untuk menjadi anak durhaka. Yesus menegaskan bahwa setelah menjadi pengikut-Nya kita bukan lagi orang mati. Hendaknya jangan sampai terganggu urusan dunia. 

Kita perlu mengikuti seluruh perintah-Nya dan tidak hanya berhenti hingga pada akal budi kita. Harus meresap ke dalam hati dan dilaksanakan dalam perbuatan kita sehari-hari. Inilah yang terus diwartakan oleh Gereja Katolik. Semoga kita tetap setia mengikuti Yesus di dalam Gereja Katolik sebesar apapun itu risiko dan tantangannya. Sebab dari sana lah kita akan menikmati buah yang berlimpah.


Doa : 

Yesusku, Engkau teladan bagi kami karena pemberian diri-Mu yang total kepada kehendak Allah Bapa. Berikanlah rahmat yang kami perlukan agar kami pun mampu melakukan pemberian diri yang total. Sehingga Kerajaan Allah dapat diwartakan sampai akhir zaman kepada segala bangsa. Amin.

hotbah dan Renungan Kristen: Mengikut Yesus! Ikut Aturan Allah! (Matius  8:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang