(Renungan) Posting atau Jangan???

Posting atau Jangan ??? 
(Laurentia Linda)
      

             
Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. 
(Mat 6:1)



Kalender Liturgi  Rabu,15 Juni 2022
Bacaan Pertama : 2 Raj. 2:1, 6-14
Mazmur Tanggapan : Mzm. 31:20.21.24
Bacaan Injil : Mat. 6:1-6, 16-18


Berada di era teknologi jaman sekarang, kita hidup dalam keadaan yang serba terfasilitasi. Kita dimanja dengan beragam fasilitas dan kemudahan. Salah satunya adalah fasilitas untuk mendokumentasikan berbagai hal yang kita lakukan baik dalam bentuk foto, video atau yang lain. Ditambah lagi dengan tersedianya berbagai  laman untuk membagikannya kepada orang lain. Seperti facebook, instagram, tiktok, youtube, twitter, dll. 

Adanya kemudahan yang tersedia karena kemajuan teknologi patut kita syukuri. Terbukti  banyak yang memberikan dampak positif. Ada berbagai kegiatan sosial dan gerakan solidaritas yang sukses dilaksanakan dengan bantuan media sosial. Bahkan dengan adanya pewartaan lewat media sosial, membantu menggerakkan orang-orang yang  tadinya belum mengambil bagian, menjadi tergerak untuk membuat kegiatan serupa .

Pada awal pandemi, kita tidak bisa lagi mengikuti misa tatap muka di Gereja. Misa dilakukan secara online. Banyak orang yang mengabadikan moment ketika mengikuti misa online dan mewartakannya di media sosial. Tentu tujuannya bukan untuk pamer, tetapi bisa jadi mereka melakukannya untuk memberi kesaksian kepada orang lain, sekaligus mengajak agar siapapun yang melihat tayangan tersebut rajin berdoa dan mengikuti misa. 

Hanya saja ucapan Yesus dalam Injil hari ini mesti kita perhatikan. Jangan  melakukan kewajiban agama di hadapan orang supaya dilihat mereka; Jangan memberi sedekah, seperti yang dilakukan orang munafik supaya mereka dipuji orang;  Jangan berdoa seperti orang munafik dengan berdiri dalam rumah rumah ibadat dan pada tikungan- tikungan jalan raya, supaya dilihat orang. Jangan muram mukamu ketika berpuasa.

Antara pamer supaya dilihat orang, atau memberi kesaksian serta ajakan berbuat baik, kadang sangat  tipis  batasnya. Tentu hanya diri kita sendiri yang paling mengerti apa yang kita lakukan. Apa maksud dan tujuannya. Tuhan pasti lebih tahu dari kita di atas segalanya. Seharusnya kebaikan dan kesalehan adalah buah dari relasi kita yang intim dan personal dengan Allah sehingga tidak perlu dipertontonkan. Namun kita juga sadar, bahwa kita  membutuhkan sosial media sebagai sarana komunikasi zaman now.


Doa : 

Bapa, bimbinglah kami selalu agar dapat menjaga kehidupan kami dan keluarga  senantiasa  berusaha hidup dengan baik dan menuruti ajaranMu. Bebaskanlah kami dari keinginan untuk mencari pengakuan dan pujian dari setiap kebaikan dan kesalehan yang kami lakukan . Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang