(Renungan) Siapakah Sesamaku?

Siapakah Sesamaku? 
(Yohanna Fransisca Tjen Nonie)



Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu :" Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri"
(Gal. 5:14)



Kalender Liturgi Minggu, 26 Juni 2022
Bacaan  Pertama : 1 Raj. 19:16b.19-21
Mazmur Tanggapan : Mzm. 16:1.2a.5.7-11
Bacaan Kedua : Gal. 5:1.13-18
Bacaan Injil : Luk. 9:51-62


Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, ini adalah hukum kedua dari Hukum Taurat yang tidak lepas dari hukum pertama yaitu “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” ( Mat 22:37, Ul 6:5)
 
Apa arti kata sesamamu? Saudara sekandung kah? Saudara seiman kah? Dalam perjanjian lama arti “saudara” adalah yang sebangsa dan seiman. Kita belajar dari Yesus untuk mengasihi semua orang termasuk orang yang membenci kita. Namun manusia sering kali lebih mencintai dirinya sendiri. Kasih itu hanya ditujukan pada orang yang baik kepadanya saja. Tuhan Yesus mengajak kita untuk mengasihi semua orang bahkan mengasihi juga orang yang membenci kita. 

Saya mempunyai enam orang saudara sekandung, empat  laki laki dan dua perempuan. Salah satu kakak laki-laki, mempunyai istri yang sangat jelas memperlakukan saudara suaminya dengan perbedaan dan pilih kasih. Istrinya membawa banyak harta suaminya untuk saudaranya sendiri dengan melimpahkan pemberian dari sudut ekonomi dan juga perhatian. Sedangkan dengan saudara suaminya,  ia menghindar dan tidak mau mengakui bahwa saudara suami sebagai saudaranya. 

Rasul Paulus menulis, janganlah kita saling menggigit dan menelan supaya kita jangan saling membinasakan. Hiduplah dari Roh maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Kecenderungan keinginan daging, salah satunya adalah egocentric yang berfokus pada diri dan  menganggap orang lain terutama yang tidak disenangi  sebagai musuh dan perlu dihindari.  

Melalui Paulus, Tuhan mengajarkan kita bahwa dengan hidup dalam Roh maka pandangan mengenai sosok saudara itu akan menjadi lebih luas. Kerukunan dan persatuan adalah salah satu bentuk untuk  mengasihi saudara kita. Saudara adalah semua orang, bukan hanya keluarga atau orang yang baik kepada kita saja. Kita harus mengasihi semua orang yang kita temui. Pandangan inilah yang Tuhan mau tunjukkan, bahwa saudaramu manusia dapat diperhatikan sebagai saudara kandung, saling mengasihi dan menghargai yang menyatakan bahwa kasih Allah adalah untuk kita semua. 


Doa:

Allah Bapa yang Mahakasih, tuntunlah hati kami untuk selalu menghargai dan mengasihi sesama kami, dengan hati lembut dan tidak congkak. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang