(Renungan) Suara Tuhan

Suara Tuhan 
(Paulus Aswin Sani)



Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: ”Namanya adalah Yohanes.” 
Dan mereka pun heran semuanya.
(Luk. 1:63)



Kalender Liturgi Kamis, 23 Juni 2022
HR. Kelahiran Yohanes Pembaptis
Bacaan Pertama : Yes. 49: 1-6
Mazmur Tanggapan : Mzm. 139:1-3.13-14ab.14c-15
Bacaan Kedua : Kis. 13: 22-26
Bacaan Injil : Luk. 1:57-66.80


Zakharia dan istrinya Elisabeth hidup benar di hadapan Allah. Mereka menuruti segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Maka tak heran, walau di usia senja, Tuhan mempercayakan kepada mereka seorang anak yang kelak bertumbuh menjadi orang besar. Dia berperan mempersiapkan jalan bagi karya penyelamatan Yesus.

Zakharia sempat tidak percaya ketika mendapat kabar sukacita bahwa doanya untuk memiliki anak dikabulkan. Ia menjadi bisu karena ketidak-percayaan akan perkataan Allah melalui malaikat Gabriel. Kebisuan ini akhirnya sembuh, saat anaknya akan diberi nama.  Zakharia mengabaikan adat dan kebiasaan bangsa Israel saat itu. Dia  mendengarkan Allah dengan memberikan nama anaknya Yohanes. 

Ada teman saya, sedang memerlukan dukungan semangat karena penyakit jantungnya. Beberapa hari sekali, saya mengontaknya. Saya tidak tahu dengan teman-teman yang lain, apakah juga memberi dukungan. 

Sering kali saya merasakan dorongan suara hati untuk menghubungi teman-teman lain,  mengajak  mereka agar mau menyapa teman yang sedang sakit itu. Namun saya merasakan hal itu tidak lazim. Namun semakin hari dorongan itu semakin kuat. Saya memutuskan untuk menghubungi  seorang teman  di Surabaya yang kenal dengan teman yang sedang sakit jantung. Saya tidak mengerti mengapa saya tergerak untuk menghubunginya, padahal teman di Jakarta juga banyak.

Singkat cerita, setelah saya kontak, ternyata dia juga sedang membutuhkan bantuan. Dia sulit bicara dan hanya terbaring di ranjang terkena “stroke”. Untuk teman ini, saya tergerak menggalang dana. Puji Tuhan pengumpulan dana dapat dipakai untuk keperluan obat-obatan, vitamin, dan keperluan pribadi lainnya. Luar biasa karya Tuhan. Suara-Nya bergema melalui saya, dan  seorang sahabat nun jauh di Surabaya boleh tertolong.

Zaman sekarang ini, bagaimana kita bisa mendengar dan mengetahui dengan pasti apakah suara hati kita merupakan jawaban atau bimbingan dari Allah? Kita dapat mengikuti teladan hidup Zakaria, dengan selalu hidup benar di hadapan Allah. Menuruti perintah dan ketetapan-Nya, akan membuat kita lebih mampu dan tanpa ragu mengenali suara hati yang berasal dari Tuhan.


Doa:


Allah Bapa yang Maharahim, berikan aku karunia kepekaan agar aku  bisa memilah-milah suara hati ini adalah merupakan bimbingan dari-Mu. Biarkan ajaran-Mu menjadi buah-buah perilaku aku setiap saat. Dalam nama Yesus Tuhan dan pengantara kami. Amin.


elita Hati: 23.12.2020 – Tangan Tuhan Menyertainya | SESAWI.NET

https://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2020/12/Pelita-Hati-23-Desember-2020-696x522.jpg



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang