(Renungan) Tubuh dan Darah Kristus

Tubuh dan Darah Kristus 
(Maria Aurelia Erly )



"Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang" 
(1 Kor 11 : 26)



Kalender Liturgi Minggu, 19 Juni 2022
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus
Bacaan Pertama : Kej. 14 : 18 - 20
Mazmur Tanggapan : Mzm. 110 : 1 - 4
Bacaan Kedua : 1 Kor. 11 : 23 – 26
Bacaan Injil : Luk. 9 : 11b - 17
                   
Corpus Christi yang dalam bahasa Latin berarti Tubuh Kristus, dirayakan dalam gereja Katolik sebagai Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Perayaan  ini  diinisiasi oleh  biarawati  bernama  St. Juliana dari Liege, Belgia yang meminta uskup setempat untuk merayakan Ekaristi yang terfokus pada Tubuh dan Darah Kristus. 

Corpus Christi berakar pada perjamuan terakhir atau  Kamis Putih di mana Yesus menetapkan perayaan atau perjamuan Ekaristi. Saat itu Yesus memberikan Tubuh dan Darah-Nya. Kamis Putih  merupakan bagian integral dari Triduum, fokusnya pada sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan. Corpus Christi seharusnya dirayakan pada hari Kamis tetapi di Indonesia  dirayakan hari Minggu, setelah hari Raya Tri Tunggal Maha Kudus. 

Di dalam Ekaristi, terjadi transubstansiasi yatu berubahnya substansi roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus berkat kuasa Allah dan daya Roh Kudus. Tetapi menjelang akhir abad 11, pemimpin diakon dari Angers, Perancis bernama Berengarius menolak percaya bahwa Yesus secara nyata hadir  dalam rupa roti dan anggur. Berengarius diperintahkan menarik ajarannya dan mengucapkan pengakuan iman akan kehadiran nyata Yesus dalam Ekaristi oleh Paus Gregorius VII. Kehadiran Yesus dalam Ekaristi didukung oleh berbagai mukjizat Ekaristi di sepanjang sejarah gereja.

Aku  sungguh mengimani bahwa Yesus sungguh hadir di dalam Ekaristi. Ketika imam melakukan konsekrasi, aku selalu mengatakan dalam hati “Selamat datang Yesus, penuhilah hatiku dengan kehadiranMu”.  Aku  bersyukur Yesus mau melebur di dalam diriku sebagai makanan rohani.  Yesus turut merasakan pergumulan – pergumulan  hidupku. Melalui Ekaristi, Yesus memberikan kekuatan saat aku lemah, memberikan penghiburan saat menderita dan penyembuhan saat sakit. 

Bagaimana sikap kita terhadap Ekaristi? Persiapan diri kita saat akan menyambut Ekaristi dengan penghormatan yang layak dan menyelidiki batin kita untuk semakin serupa dengan Yesus merupakan kesaksian bahwa kita menghayati makna hari Raya Tubuh dan Darah Kristus.


Doa :

Tuhan Yesus ,terima kasih,  Engkau mau menjadi santapan rohani bagi kami. Kami mohon rahmat agar kami semakin menghormati Ekaristi dengan persiapan yang baik sehingga menghasilkan buah nyata sebagai wujud pelayanan kasih kepadaMu dan sesama. Amin.   

 

ttps://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fparoki-sragen.or.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2FTubuh-Darah-Kristus.png&imgrefurl=https%3A%2F%2Fparoki-sragen.or.id%2F2019%2F06%2F22%2Fmengenal-hari-raya-tubuh-dan-darah-kristus%2F&tbnid=0djOmgXcoh-5gM&vet=12ahUKEwi-qbqK_rX4AhUxitgFHdsOCswQMygAegUIARDSAQ..i&docid=wWsDdWydSO7nbM&w=500&h=354&q=tubuh%20dan%20darah%20kristus&ved=2ahUKEwi-qbqK_rX4AhUxitgFHdsOCswQMygAegUIARDSAQ



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang