(Renungan) Ada Gula Ada Semut

Ada Gula Ada Semut 
(Johanna Kemal) 



Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai.
(Mat 13:2)



Kalender Liturgi Rabu, 20 Juli 2022 
Bacaan Pertama : Yer. 1 : 1.4-10 
Mazmur Tanggapan : Mzm. 71 : 1-4a.5-6ab.15ab.17 
Bacaan Injil : Mat. 13 : 1-9 


Konon kabarnya seorang youtuber kondang di Indonesia mengaku penghasilannya mencapai lima milyar rupiah per hari. Penghasilan sebesar ini mungkin saja benar, karena channel youtube nya diikuti lebih dari duapuluh  juta subscribers. Setiap unggahan video pasti ditonton oleh ratusan ribu orang. Walau di dunia maya, sejatinya mereka berbondong-bondong mengikuti kisah apapun yang ditayangkan. Tak peduli bermanfaat atau tidak.

Situasi ini mungkin serupa dengan jaman Yesus dulu. Yesus muncul bagai orang sakti. Perkataan-Nya begitu berbeda dan penuh kuasa. Yesus sanggup menggandakan roti dan ikan, menyembuhkan penyakit buta, lumpuh, kusta, strok yang sudah menahun, dan segala macam penyakit lainnya. Yesus bahkan menghidupkan kembali orang yang telah meninggal. 

Siapa yang tidak tertarik? Orang banyak berbondong-bondong mencari, mengejar, mengerubuti Yesus bagaikan semut-semut mencari gula. 

Orang mencari mukjizat-mukjizat tersebut saat itu dan mungkin juga sampai saat ini. Terlebih ketika orang menyaksikan bahwa Yesus menyembuhkan orang yang kerasukan setan dan setan-setan pun takut dan tunduk pada Yesus dengan berkata : “Engkaulah Anak Allah”. Hal ini membuat banyak orang semakin penasaran untuk memperoleh mukjizat-Nya. 

Padahal yang diinginkan Yesus bukan itu. Kedatangan orang yang berbondong-bondong dan berkerumun ini menjadi kesempatan bagi Yesus untuk menebar sabda. Sayangnya tak semua orang menyukai sabda. Itu sebabnya mereka tumbang satu per satu. Rupanya tak semua semut menyukai gula. 

Dari waktu ke waktu, sabda Yesus terus ditebar diwartakan. Harapan-Nya adalah agar orang menjalankan kehendak Allah: menyembah Allah, mendengarkan Firman-Nya, mewartakan kebaikan-kebaikan Tuhan dan membawa banyak orang kepada Tuhan hingga akhirnya orang menemukan Tuhan sendiri. Maukah kita menjadi semut-semut yang membagikan gula-gula kebaikan Tuhan kepada sesama?


Doa: 

Ya Yesus, semoga kami tidak hanya mengejar hal-hal yang duniawi melulu, tetapi mau mengejar firman-Mu dan mengaplikasikannya dalam hidup kami hingga menjadi gula-gula yang manis dan membawa semakin banyak orang datang kepada-Mu. Amin.

esus Naik Perahu | Paroki Santo Yosep Purwokerto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang