(Renungan) Mencari Mutiara
Mencari Mutiara
(Veronica Maria Sudarsini)
(Veronica Maria Sudarsini)
Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah
(Mat. 13 : 45)
Kalender Liturgi Rabu, 27 Juli 2022
Bacaan Pertama : Yer. 15 : 10, 16 - 21
Mazmur Tanggapan : Mzm. 59 : 2-3, 45a, 10-11, 17-18
Bacaan Injil : Mat. 13 : 44 – 46
Kisah kerajaan selalu menarik, apalagi tentang Kerajaan Surga. Dalam bacaan Injil hari ini Kerajaan Surga diumpamakan sebagai harta terpendam yang ditemukan petani yang bukan pemilik ladang. Kerajaan Surga juga bagaikan mutiara indah yang dicari oleh seorang pedagang. Dua perumpamaan yang mirip tetapi mempunyai makna yang berbeda. Yang pertama tentang petani sederhana yang menemukan harta terpendam di ladang yang bukan miliknya. Kedua tentang seorang pedagang yang berusaha mencari dan mendapatkan mutiara yang indah.
Pada jaman itu mutiara diambil dari Laut Merah, Teluk Persia dan Samudra India. Di India kuno, Mesopotatamia dan Persia, mutiara dipandang sebagai perhiasan yang sangat bernilai. Dalam Perjanjian Baru mutiara dikelompokkan bersama emas (1Tim. 2 :9) dan batu-batu mulia (Why. 17:4 ; 18: 12,16).
Mencari mutiara yang indah. Kalimat ini membawa saya meneliti kembali perjalanan rohani saya. Dalam menjalani 54 tahun pernikahan, saya dan suami selalu berusaha untuk bahagia. Suami bekerja di kantor. Saya mengikuti kursus-kursus yang menunjang untuk terciptanya kebahagiaan rumah tangga. Banyak kursus dan seminar yang saya ikuti, namun saya merasa masih kurang.
Saya kemudian terpanggil menambah wawasan rohani dengan mengikuti berbagai retret, kursus spiritualitas, kursus kitab suci, meditasi dan sebagainya. Semua itu saya jalani dengan penuh antusias. Saya berusaha mencari dan semakin mengenal Tuhan. Perlahan-lahan saya dimampukan Tuhan untuk menemukan Dia dengan menyadari dan meninggalkan kelemahan-kelemahan yang saya miliki. Laksana pedagang yang berjalan mencari dan menemukan mutiara yang indah. Saya pernah dianugerahi Tuhan untuk menemukan mutiara itu. Saya merasa damai, bersyukur dan selalu antusias dalam melakukan kegiatan-kegiatan rohani.
Tantangannya adalah, saya harus selalu berusaha agar mutiara yang indah itu, tetap menampakkan keindahannya. Kerajaan Surga harus selalu memerintah dalam hidup saya. Mampukah saya?
Doa :
Tuhan Yesus, terima kasih Engkau selalu mengingatkan kesalahan-kesalahan saya, agar saya selalu memperbaiki diri. Ampunilah saya ya Tuhan yang masih sering bandel mengulang-ulang kesalahan. Amin.
Komentar
Posting Komentar