(Renungan) Orientasi Hidup

Orientasi Hidup
(Lindawati.W)
 


“Berjaga-jagalah dan waspada terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu”
(Luk. 12:15)
 


Kalender Liturgi Minggu, 31 Juli 2022
Bacaan Pertama : Pkh. 1 : 2, 2: 21-23
Mazmur Tanggapan: Mzm. 90 : 3-6, 12-14, 17
Bacaan Kedua: Kol. 3 : 1-5, 9-11.
Bacaan Injil : Luk. 12 : 13-21
 

Ketika saya melihat foto gedung- gedung pencakar langit Rockefeller Center yang berada di distrik Manhattan, NY, seketika pikiran melayang kepada John Davidson Rockefeller (8 Juli 1839-23 Mei 1937). Dia adalah orang terkaya sepanjang sejarah Amerika. Dinasti Amerika yang dibangun atas monopoli sembilan puluh persen pasokan minyak Amerika. Asetnya waktu itu menyamai satu setengah persen output ekonomi total negaranya. Pada usia lima puluh tahun ia pensiun dan mendirikan Rockefeller Foundation yang membantu perawatan medis dan bidang pendidikan. Orientasi tujuan hidupnya untuk berbagi dan menyelamatkan hidup orang lain.
 
Kisah tersebut membuat saya berefleksi bahwa harta dan popularitas tidak abadi. Keabadian hanya kepada Tuhan sebagai sumber kehidupan. Orang kaya bijaksana tetap inovatif dan kerja keras agar bisa beramal. Mereka memahami kekayaan adalah karunia berkat dari Tuhan dan sebagai sarana untuk memuliakanNya. Memang hidup dengan kelimpahan harta menjadi orientasi sebagian besar orang. Tetapi Tuhan mengingatkan agar waspada terhadap segala ketamakan karena hidup sejati hanya diperoleh jika orang memakai hartanya sesuai dengan kehendak Tuhan. Tantangan Yesus tersebut adalah jawaban orang untuk berani melepaskan dari belenggu kelekatan hartanya yang menghalangi pencapaian Kerajaan Allah. Hidup lebih bermakna dari sekedar kekayaan. Lukas mengajak kita sebagai orang beriman untuk membangun dasar hidup bertolak dari teladan Yesus sebagai harta surgawi.
 
Pasca pandemi covid-19 tuntutan berbagi sangat aktual dan relevan. Banyak orang jatuh miskin dan menjadi saat yang tepat untuk berbagi. Di saat orang berbagi atas kesadaran sendiri, di saat itu pula ia melaksanakan kehendak Allah. Dalam harta yang kita miliki terkandung nilai solidaritas dan keberpihakan kepada yang lemah jika orientasi hidup kita untuk berbagi, bukan sikap melekat pada harta benda. Tuhan memberikan kebebasan hidup manusia agar terus belajar berbuat kebaikan, mengembangkan diri dan merealisasikan tujuan hidup akan harta surgawi.
 

Doa :

Tuhan terima kasih atas berkat dan rahmat kehidupan ini. Berikanlah aku kerendahan hati dan bimbinglah jalan hidupku untuk mengamalkan berkatmu bagi semua saudara yang membutuhkan. Dengan pengantaraan Yesus dan bersatu dengan Roh Kudus kini dan sepanjang segala masa. Amin.


https://jesuslivingwater.tumblr.com/post/631801492340424705/luke-1215-nkjv-and-he-said-to-them-take




















 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang