(Renungan) Tiba Saatnya akan Dicabut

Tiba Saatnya akan Dicabut
(Twiggy)



“Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai…” 
(Mat. 13 :30)



Kalender Liturgi Sabtu, 23 Juli 2022
Bacaan Pertama : Yer. 7:1-11
Mazmur Tanggapan : Mzm. 84:3. 4. 5-6a.8a.11
Bacaan Injil : Mat. 13 :24-30


Kegiatan berkebun merupakan hal rutin yang dilakukan tukang kebun rumah saya. Setiap benih yang ditanamnya tumbuh dengan subur, namun sayang, selang beberapa waktu mulailah tumbuh rumput liar, lalang yang tidak bermanfaat.

Tukang kebun berusaha membersihkan  namun tidak bisa maksimal, seperti pekerjaan yang sia-sia karena rumput liar itu tumbuh di antara tanaman si tukang kebun. Namun pada saatnya tanah akan digemburkan, maka rumput liar akan dicabut berikut dengan tanaman lain yang berguna. Mereka dipisahkan, rumput liar menjadi penghuni tempat pembuangan sedangkan tanaman berguna akan diselamatkan. 

Apa yang dilakukan tukang kebun sama dengan Kerajaan Allah, menabur benih baik di ladang (Mat. 13 :24-30). Yang menjadi tukang kebunnya adalah Yesus, sang penabur benih yang baik di ladang juga mewartakan pertobatan agar tercipta Kerajaan Allah di dunia. Akan tetapi, saat semua tertidur, musuh atau si jahat, menaburkan benih lalang (ay. 25). Dan ketika hamba-hamba melihat gandum dan lalang tumbuh bersama (ay.27-28), mereka bertanya kepada tuannya apakah mereka perlu mencabut lalang tersebut. Tuan mengatakan mereka harus menunggu sampai tiba waktu menuai atau akhir zaman, sehingga lalang tersebut atau segala hal yang menyesatkan dan jahat dapat dikumpulkan. 

Hanya orang-orang yang sungguh-sungguh mencari kebenaran dan mau menjalin hubungan yang lebih mendalam dengan Yesus, terus berjaga-jaga serta berdoa yang akan dapat masuk ke dalam misteri Kerajaan Surga. Pemberitaan akan Kerajaan Surga terus diberitakan oleh Kristus melalui Gereja-Nya, sehingga orang-orang yang mempunyai niat baik untuk mendengarkan dapat termasuk dalam bilangan ‘gandum’, yaitu mereka yang disebut sebagai anak-anak terang. Melalui Gereja-Nya, umat Allah dilindungi dari lalang atau pengajaran tidak sesuai dengan ajaran Kristus, sehingga umat Allah dapat dihantar kepada keselamatan kekal, bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Allah (lih. Mat 13:43).

Apakah anda dan saya berani untuk menjadi gandum, yang siap dipanen menjadi cahaya bagi sesama, dan siap dibagi-bagi?


Doa: 

Ya Bapa yang Maharahim, terpujilah nama-Mu yang Mahatinggi. Kami mohon jagalah kami agar senantiasa menjadi anak-anak-Mu yang setia, kudus dan selalu memiliki pengharapan agar dapat menjadi gandum, berguna bagi pekerjaan Tuhan. Dan siap berbagi dengan sesama sehingga  menjadi berkat bagi orang lain. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang